Ini yang BumBum Tunggu Seharian
Haaai, NakBeib yang Cantiiik!
Minggu lalu kita dua kali kerja di luar kantor, ya. Dinas ke Semaran untuk menyelesaikan tugas. Terus, untuk minggu ini BumBum sudah memutuskan untuk ngga menerima tugas luar.
Alasannya, BumBum ngga mau kamu tambah capek. Perjalanan yang ditempu minimal 5 jam. Bolak-balik 10 jam. BumBim khawatir saat perjalanan. Jalannya itu, lho. Meski ngga rusak, tapi ada beberapa titik jalan yang ngga banget!
Minggu ini dan selanjutnya, kita bekerja di dalam kantor. Itu niat dan rencana BumBum. Tapi.....musibah datang secara tiba-tiba, NakBeib.
Meninggalnya Mbak Alia, Anak Bapak Ketua, mengharuskan kita untuk ikut takziah ke Semarang. Bukan berarti BumBum terpaksa, lho. Tapi, NakBeib tahu sendiri betapa dekatnya BumBum dengan Bapak Ketua, kan?
Jujur, BumBum merasa was was banget. Takut banget kamu capek di dalam. Apalagi kita lewat Jalan Sumowono yang berliku, gitu. Kamu diam disepanjang perjalanan. BumBum tambah was was. Sampai rumah pun.
Seharian ini, BumBum banyak makan dan minum. Sembari menunggu gerakan kamu yang biasanya aktif banget. Masih tetap diam, NakBeib. Sampai siang hari. Bumbum masih belum bisa senyum penuh.
Sepulang kerja, BumBum langsung rebahan di kasur. Nyamaaan banget. Sambil mendengarkan Mozart favorit kamu. Dan alhamdulillaah...yang BumBum tunggu datang juga!
BumBum bahagiaaa banget. Sambil menulis postingan ini, BumBum sambil senyum-senyum! Hihihi
BumBum seharian tak henti-hentinya menunggu keaktifan kamu, Nak. Alhamdulillaah, yaa. Sekarang BumBum bisa tenang. Yang sehat, ya! Mumuach!
0 komentar
Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.