Hari Ibu 2016: Kebersamaan
Pagi tadi aku menjumpai seorang perempuan tangguh sedang asyik menggoreng mendoan di dapur. Telah menjadi rutinitasnya tiap pagi berdiri di depan kompor. Bolak-balik ke wastafel. Meracik bumbu, dan aktivitas lain yang sukses mengeluarkan keringat di pagi hari.
Adalah Ibuku. Tanpa menghilangkan jejak Bapak, Beliau adalah perempuan yang telah sukses mendidikku menjadi seorang Ibu penuh kesabaran.
Menjadi perempuan tangguh, itu salah satu yang kupelajari darinya. Perempuan beriman, berbudi pekerti, aku ingin sepertinya. Tidak ada perempuan lain yang menjadi kiblatku. Cukup Ibuku.
Masih dalam keadaan sibuk dengan soletnya, bersama si kecil, aku memeluknya erat.
"Selamat pagi, Ibu. Selamat pagi, Mbah Uti. Terima kasih untuk kasih sayangnya kepada kami. Terima kasih untuk kesabarannya selama ini. Semoga sehat dan bahagia selalu. Selamat hari Ibu."
Ibu, Mbah Uti, nampak terharu. Begitu juga denganku. Tanpa sadar, air mata kami pun menetes. Tetes air mata seorang Ibu, aku hanya ingin melihatnya saat perempuan yang telah melahirkanku dalam keadaan bahagia. Air mata kebahagiaan.
Ini bukan janji, tapi niat baik dari perempuanmu yang kini juga telah merasakan nikmatnya menjadi seorang Ibu.
"Aku akan terus berusaha membuat Ibu bahagia. Silakan meneteskan air mata, asalkan itu air mata kebahagiaan."
Akan terus ada kebersamaan Ibu dan Anak...
Ibu, ada satu hal yang harus diketahui olehmu.
"Aku masih dan akan terus membutuhkanmu dalam tiap langkahku. Ini bukan tentang ketidak mandirian, ketergantungan, atau yang lainnya. Ini tentang belajar dan kebersamaan. Aku kini telah menjadi Ibu, aku harus banyak belajar tentang sentuhan-sentuhan ikhlas seorang Ibu kepada anak. Jujur, aku belum bisa lepas dari genggamanmu sepenuhnya. Kebersamaan yang kuminta tidak serta merta untukku, ada Kecemut yang juga membutuhkan sentuhanmu. Tiap ucapanmu, genggaman tanganmu, akan turut andil dalam hidup dan kehidupanku."
Sekali lagi, selamat Hari Ibu.
Semoga kita selalu menjadi partner yang baik, penuh ikhlas, dalam segala hal, untuk keluarga, untuk kebaikan, untuk kebahagiaan bersama.
Akan terus ada kebersamaan Ibu dan Anak... |
Ibu, ada satu hal yang harus diketahui olehmu.
"Aku masih dan akan terus membutuhkanmu dalam tiap langkahku. Ini bukan tentang ketidak mandirian, ketergantungan, atau yang lainnya. Ini tentang belajar dan kebersamaan. Aku kini telah menjadi Ibu, aku harus banyak belajar tentang sentuhan-sentuhan ikhlas seorang Ibu kepada anak. Jujur, aku belum bisa lepas dari genggamanmu sepenuhnya. Kebersamaan yang kuminta tidak serta merta untukku, ada Kecemut yang juga membutuhkan sentuhanmu. Tiap ucapanmu, genggaman tanganmu, akan turut andil dalam hidup dan kehidupanku."
Sekali lagi, selamat Hari Ibu.
Semoga kita selalu menjadi partner yang baik, penuh ikhlas, dalam segala hal, untuk keluarga, untuk kebaikan, untuk kebahagiaan bersama.
1 komentar
Mantap :D
BalasHapusHaai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.