Tentang Mengajarkan Kebersihan Kepada Jasmine
Rasanya, tuh, baru kemarin kami kerap bangun tengah malam untuk menggantikan popok Kecemut. Ngga tahunya, sebentar lagi usianya masuk hitungan tahun. Aaaak...bentar lagi Kecemut ulang tahun! *unyelunyelkecemut*
Saat si kecil akan merayakan hari lahir, ada sebagian orang tua yang rajin banget mengingat, menulis, menceritakan tentang tumbuh kembang anaknya selama kurun waktu satu tahun.
"Eehh...usia sepuluh bulan sudah bisa apa?"
"Lho, usia ebam bulan kok belum mada tanda-tanda merangkak?"
"Anakmu udah bisa berjalan sendiri, kan?"
Pertanyaan standar banget tuh, ya. Standar yang kadang sukses bikin orang tua baper. Wkwkwk. Kalau aku, sih, tergolong Ibu super cuek jika ada yang cuap-cuap kurang beradab. Ngga dipikiriiin! Hahahaha
"Lalu, di sebelas bulannya, Kecemut sudah bisa ngapain saja?"
Oke well, aku tidak akan parkir di Terminal Bogor, karena mau langsung jalan ke Puncak! *iningomongapa*
Pada usianya yang ke sebelas bulan, Kecemut makin rajin memanfaatkan koleksi mainannya, berantakin mainan, mengeluarkan jajan dari dalam toples, orak arik baju yang baru dilipet, pokonya tiap hari eksplore isi rumah yang berujung pada berantakan. Hahaha.
Kalau sudah begini, aku hanya bisa elus-elus dada. Karena aku yakin, masa kecilku lebih parah dari Kecemut. Sadar diri banget.
Kami memang lebih sering membiarkan Kecemut "rusuh" di dalam rumah. Tapi setelahnya, kami mengajak Kecemut untuk turut beberes, membersihkan segala benda yang berserakan di lantai akibat ulah Pincez.
Bagi kami, mengajarkan hal-hal baru kepada si kecil memang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Bukan hanya soal pendidikan akademis, tetapi juga mengenai nilai-nilai kehidupan sehari-hari seperti kebersihan rumah.
Kebersihan menjadi salah satu yang perlu diajarkan kepada si kecil sejak dini. Belajar kebersihan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggungjawab pada diri si kecil.
Nah, berikut beberapa cara dan usaha sederhana yang kami lakukan untuk membentuk kepribadian Jasmine agar makin cinta kebersihan.
Saat si kecil akan merayakan hari lahir, ada sebagian orang tua yang rajin banget mengingat, menulis, menceritakan tentang tumbuh kembang anaknya selama kurun waktu satu tahun.
"Eehh...usia sepuluh bulan sudah bisa apa?"
"Lho, usia ebam bulan kok belum mada tanda-tanda merangkak?"
"Anakmu udah bisa berjalan sendiri, kan?"
Pertanyaan standar banget tuh, ya. Standar yang kadang sukses bikin orang tua baper. Wkwkwk. Kalau aku, sih, tergolong Ibu super cuek jika ada yang cuap-cuap kurang beradab. Ngga dipikiriiin! Hahahaha
"Lalu, di sebelas bulannya, Kecemut sudah bisa ngapain saja?"
Oke well, aku tidak akan parkir di Terminal Bogor, karena mau langsung jalan ke Puncak! *iningomongapa*
Pada usianya yang ke sebelas bulan, Kecemut makin rajin memanfaatkan koleksi mainannya, berantakin mainan, mengeluarkan jajan dari dalam toples, orak arik baju yang baru dilipet, pokonya tiap hari eksplore isi rumah yang berujung pada berantakan. Hahaha.
Kalau sudah begini, aku hanya bisa elus-elus dada. Karena aku yakin, masa kecilku lebih parah dari Kecemut. Sadar diri banget.
Kami memang lebih sering membiarkan Kecemut "rusuh" di dalam rumah. Tapi setelahnya, kami mengajak Kecemut untuk turut beberes, membersihkan segala benda yang berserakan di lantai akibat ulah Pincez.
Bagi kami, mengajarkan hal-hal baru kepada si kecil memang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Bukan hanya soal pendidikan akademis, tetapi juga mengenai nilai-nilai kehidupan sehari-hari seperti kebersihan rumah.
Kebersihan menjadi salah satu yang perlu diajarkan kepada si kecil sejak dini. Belajar kebersihan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggungjawab pada diri si kecil.
Nah, berikut beberapa cara dan usaha sederhana yang kami lakukan untuk membentuk kepribadian Jasmine agar makin cinta kebersihan.
Orang Tua Menjadi Teladan Utama
Teladan utama bagi anak adalah orang tua. Betul, kan? Ya...secara tiap hari dia berdampingan dengan orang tua. Jika orang tua berhasil menjadi teladan yang baik di rumah, kemungkinan besar anak akan mulai mengikuti.
Kami kerap mengajak Jasmine menaruh mainan pada tempatnya, merapihkan mainannya, atau mengajaknya turut andil dalam membersihkan rumah. Menyapu, misalnya.
Kami menjadikan kegiatan bersih-bersih rumah sebagai bagian dari kebiasaan agar Jasmine turut menikmati, mulai belajar kebersihan.
Kami kerap mengajak Jasmine menaruh mainan pada tempatnya, merapihkan mainannya, atau mengajaknya turut andil dalam membersihkan rumah. Menyapu, misalnya.
Kami menjadikan kegiatan bersih-bersih rumah sebagai bagian dari kebiasaan agar Jasmine turut menikmati, mulai belajar kebersihan.
Memulai dengan Rutinitas Pekerjaan Rumah yang Sederhana
Seperti yang sudah kutulis di atas, kami sering memperlihatkan segala aktifitas rumahan yang kami kerjakan.
Aku kerap mengajak Kecemut mencuci piring atau botol ASIP. Kadang, aku menggendongnya sambil mencuci ini itu. Tapi ini cukup berisiko karena pada usia delapan bulan ke atas, si kecil mulai menyukai air. Kalau ngga mau direcokin, taruhlah si kecil di baby walker atau kursi. Terpenting, si kecil masih bisa melihat aktifitas Ibunya.
Sesekali, izinkan si kecil melihat aktifitas Ibu saat mencuci dan menyetrika baju. Memang, ini cukup berbahaya. Namun, jika si kecil beranjak dewasa, dia akan paham dan tahu kegiatan menyetrika. Orang tua bisa membelikannya setrika mainan yang mirip setrika uap harga murah.
Kalau belum punya setrika, sok atuh tinggal mengakses MatahariMall untuk mendapatkan pilihan setrika uap maupun setrika biasa sesuai kebutuhan. Si kecil pasti senang bila bisa belajar menyetrika secara langsung bersama Ibunya. Jangan lupa, siapkan kain kecil untuk praktik menyetrika si kecil agar tidak ngrecokin BuIbu, ya.
Aku kerap mengajak Kecemut mencuci piring atau botol ASIP. Kadang, aku menggendongnya sambil mencuci ini itu. Tapi ini cukup berisiko karena pada usia delapan bulan ke atas, si kecil mulai menyukai air. Kalau ngga mau direcokin, taruhlah si kecil di baby walker atau kursi. Terpenting, si kecil masih bisa melihat aktifitas Ibunya.
Sesekali, izinkan si kecil melihat aktifitas Ibu saat mencuci dan menyetrika baju. Memang, ini cukup berbahaya. Namun, jika si kecil beranjak dewasa, dia akan paham dan tahu kegiatan menyetrika. Orang tua bisa membelikannya setrika mainan yang mirip setrika uap harga murah.
Kalau belum punya setrika, sok atuh tinggal mengakses MatahariMall untuk mendapatkan pilihan setrika uap maupun setrika biasa sesuai kebutuhan. Si kecil pasti senang bila bisa belajar menyetrika secara langsung bersama Ibunya. Jangan lupa, siapkan kain kecil untuk praktik menyetrika si kecil agar tidak ngrecokin BuIbu, ya.
Memberi Pujian Atas Usaha Si Kecil
Apa yang dianggap orang dewasa biasa, bisa jadi luar biasa jika yang merasakan adalah si kecil yang lagi suka diberi tepuk tangan.
Utuk tiap prestasi, meski dilajukan berulang-ulang, kami tetap memberikan tepuk tangan untuk Jasmine. Tepuk tangan memang hal sepele bagi orang dewasa, namun menjadi pemting bagi si kecil. Apalagi jika dia berhasil memasukkan mainannya ke dalam tempatnya, tentu patut mendapat pujian. Cukup memberikan tepuk tangan, si kecil akan nampak bahagia. Terlebih jika ditambah dengan pelukan atau ciuman. Bahagia akan bertambah.
Selain itu, dia juga akan makin semangat untuk melakukan tindakan yang lebih baik lagi, sesuai dengan bimbingan orang tua. Kebiasaan memberi pujian menunjukkan apresiasi terhadap pencapaian si kecil. Jangan sepelekan pemberian pujian karena akan menambah moodnya.
Utuk tiap prestasi, meski dilajukan berulang-ulang, kami tetap memberikan tepuk tangan untuk Jasmine. Tepuk tangan memang hal sepele bagi orang dewasa, namun menjadi pemting bagi si kecil. Apalagi jika dia berhasil memasukkan mainannya ke dalam tempatnya, tentu patut mendapat pujian. Cukup memberikan tepuk tangan, si kecil akan nampak bahagia. Terlebih jika ditambah dengan pelukan atau ciuman. Bahagia akan bertambah.
Selain itu, dia juga akan makin semangat untuk melakukan tindakan yang lebih baik lagi, sesuai dengan bimbingan orang tua. Kebiasaan memberi pujian menunjukkan apresiasi terhadap pencapaian si kecil. Jangan sepelekan pemberian pujian karena akan menambah moodnya.
Kenapa kebersihan perlu dan penting diajarkan sejak dini?
Sebagai orang tua pasti punya harapan baik untuk kehidupan si kecil kelak. Ingin melihat si kecil terbiasa menjaga kebersihan, hidup bersih. Dengan belajar kebersihan sejak dini, juga akan membantu meringankan pekerjaan rumah orang tua nantinya. Semoga.
Sebagai orang tua pasti punya harapan baik untuk kehidupan si kecil kelak. Ingin melihat si kecil terbiasa menjaga kebersihan, hidup bersih. Dengan belajar kebersihan sejak dini, juga akan membantu meringankan pekerjaan rumah orang tua nantinya. Semoga.
1 komentar
Usia sama tapi ketrampilan berbeda yaaa tiap anak. Kayak contoh raja ratu ponakan nya syahrini kan kembar tapi raja nya sudah bisa jalan dan ratu nya belum hehehe
BalasHapusHaai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.