Huft...Jasmine Menolak Makan
Ahad (26/2) adalah hari ketiga Jasmine menolak makan. Sedih? Jangan ditanya. Bingung? Itu pasti. Aku, dan Mbah Uti adalah orang yang paling sediiiiih.
Mbah Uti malah sampai bingung karena aku sudah mencoba membuat menu makan dengan segala macam variasi, tapi tak kunjung berhasil. Jasmine tetap menolak makan nasi.
Parahnya nih, ya. Saat aku, atau Mbah Uti mengucap kata "makan", Jasmine langsung nangis. Ekspresinya seperti balita yang mau diberi obat, atau imunisasi. Nangis yang sampai nelangs, gitu.
Aku kira, ini karena efek dua hari yang lalu habis demam dari siang hingga malam. Deman yang hanya semalam, tapi berdampak pada napsu makannya.
Tiap Si Kecil demam, biasanya ada sebab, ya. Akupun langsung evaluasi, siapa tahu aku salah memberi makan, minum, atau karena sebab lain. Dan kami merasa semua baik-baik saja.
Yeees, semua yang kami beri, yang kami lakukan bareng Jasmine sepertinya masih dalam lingkup normal, dan batas wajar. Sampai akhirnya, kemarin kami mengajak dia ke salon, dan aku baru sadar kalau gigi susunya tumbuh lagi. Fufufufu.
Posisinya, kan, Jasmine minta nenen tuh. Tapi ngga langsung aku beri. Dia rewel, dan mulutnya sampai terbuka penuh. Hihihi. Cubanget sebenarnya
Jadi, demam yang lalu itu, mungkin karena akan tumbuh gigi, ya. Kemudian, Jasmine menolak makan pun mungkin karena ngga nyaman, atau bahkan sakit saat mengunyah nasi, beserta lauk.
Ini kali pertama Jasmine menolak makan. Susah, dan bahagia aku rasa bersamaan. Susah karena dia ngga mau makan nasi. Meski ada alternatif makanan lain. Bahagia karena aku tahu penyebabnya. Menolaknya bukan karena ngga napsu makan, melainkan karena Jasmine sedang susah mengunyah.
Akhirnya, aku mencari alternatif lain untuk asupan makanan. Aku membuat bubur untuknya. Yaaaah...namanya juga usaha ya, Buuk. Dan tau ngga, usaha ini ngga berhasil. Hahaha. Bubur yang udah aku buat, akhirnya dimakan Om. Sementara Jasmine, lahap banget makan roti pukis. Hihihi.
Semoga drama ini cepat selesai ya, Nak. Dan akan kembali lahap maemnya. 😄😄😄
Mungkin BukBapak punya pengalaman lain soal Si Kecil yang menolak makan. Kira-kira, apa penyebabnya? Share, yuk!
Mbah Uti malah sampai bingung karena aku sudah mencoba membuat menu makan dengan segala macam variasi, tapi tak kunjung berhasil. Jasmine tetap menolak makan nasi.
Parahnya nih, ya. Saat aku, atau Mbah Uti mengucap kata "makan", Jasmine langsung nangis. Ekspresinya seperti balita yang mau diberi obat, atau imunisasi. Nangis yang sampai nelangs, gitu.
Aku kira, ini karena efek dua hari yang lalu habis demam dari siang hingga malam. Deman yang hanya semalam, tapi berdampak pada napsu makannya.
Tiap Si Kecil demam, biasanya ada sebab, ya. Akupun langsung evaluasi, siapa tahu aku salah memberi makan, minum, atau karena sebab lain. Dan kami merasa semua baik-baik saja.
Yeees, semua yang kami beri, yang kami lakukan bareng Jasmine sepertinya masih dalam lingkup normal, dan batas wajar. Sampai akhirnya, kemarin kami mengajak dia ke salon, dan aku baru sadar kalau gigi susunya tumbuh lagi. Fufufufu.
Posisinya, kan, Jasmine minta nenen tuh. Tapi ngga langsung aku beri. Dia rewel, dan mulutnya sampai terbuka penuh. Hihihi. Cubanget sebenarnya
Jadi, demam yang lalu itu, mungkin karena akan tumbuh gigi, ya. Kemudian, Jasmine menolak makan pun mungkin karena ngga nyaman, atau bahkan sakit saat mengunyah nasi, beserta lauk.
Ini kali pertama Jasmine menolak makan. Susah, dan bahagia aku rasa bersamaan. Susah karena dia ngga mau makan nasi. Meski ada alternatif makanan lain. Bahagia karena aku tahu penyebabnya. Menolaknya bukan karena ngga napsu makan, melainkan karena Jasmine sedang susah mengunyah.
Akhirnya, aku mencari alternatif lain untuk asupan makanan. Aku membuat bubur untuknya. Yaaaah...namanya juga usaha ya, Buuk. Dan tau ngga, usaha ini ngga berhasil. Hahaha. Bubur yang udah aku buat, akhirnya dimakan Om. Sementara Jasmine, lahap banget makan roti pukis. Hihihi.
Semoga drama ini cepat selesai ya, Nak. Dan akan kembali lahap maemnya. 😄😄😄
Mungkin BukBapak punya pengalaman lain soal Si Kecil yang menolak makan. Kira-kira, apa penyebabnya? Share, yuk!
0 komentar
Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.