Imunisasi DPT Bisa Menyebabkan Bayi Demam. Tapi, Jangan Takut, Mom!
Ibu mana yang belum kenal dengan DPT (Difteri, Pertusis dan Toksoid), hayoo? Sini-sini, duduk bareng Jasmine. Kami buatin camilan, mau? Qiqiqi
Imunisasi DPT adalah Imunisasi difteri, pertusis dan toksoid, yang disertai dengan vaksin tetanus. Imunisasi ini merupakan imunisasi gabungan yang memiliki tujuan supaya anak tidak mendapatkan suntikan selama berkali-kali. Artinya, ini punya harapan agar anak memiliki kekebalan tubuh yang bagus, ngga mudah sakit.
Omong-omong, suntikan imunisasi ini kadang menyebabkan luka pada Si Kecil, ya. Bengkak, misalnya. Ini lah yang kadang sampai menyebabkan Si Kecil demam, dan membuat orang tua takut, bahkan menjadi malas untuk mengajak Si Kecil imunisasi.
Ya, tiap Ibu yang balitanya habis imunisasi, kadang timbul rasa kesal. Secara, imunisasi DPT dapat mengubah kondisi Si Kecil dari kondisi yang sebelumnya baik-baik saja, sehat, ceria, tiba-tiba panas, demam, rewel, dan kadang berkelanjutan sampai Flu.
Omong-omong, suntikan imunisasi ini kadang menyebabkan luka pada Si Kecil, ya. Bengkak, misalnya. Ini lah yang kadang sampai menyebabkan Si Kecil demam, dan membuat orang tua takut, bahkan menjadi malas untuk mengajak Si Kecil imunisasi.
Ya, tiap Ibu yang balitanya habis imunisasi, kadang timbul rasa kesal. Secara, imunisasi DPT dapat mengubah kondisi Si Kecil dari kondisi yang sebelumnya baik-baik saja, sehat, ceria, tiba-tiba panas, demam, rewel, dan kadang berkelanjutan sampai Flu.
Membaca beberapa artikel perihal imunisasi DPT dan tentang daya tahan tubuh http://www.serbaherba.com/daya-tahan/, bahwa tidak ada tujuan buruk dalam pemberian imunisasi kepada Si Kecil. Justeru sebaliknya, baik. Karena ini termasuk cara menjaga kesehatan tubuh, menambah kekebalan tubuh dimana efeknya akan terasa sampai dewasa nanti.
Semisal Si Kecil sampai demam, itu merupakan dampak dari vaksin yang baru dimasukkan ke dalam tubuhnya. Tapi tenang, karena demamnya tidak mengakibatkan suatu hal yang serius atau fatal pada kondisi si kecil. Hanya saja, jika demamnya berkelanjutan, atau suhu badan Si Kecil sampai dalam batas normal, orang tua perlu waspada.
Seperti yang kita tahu, bahwa tubuh Si Kecil usia 0-6 bulan, tuh, masih rentan. Usai imunisasi, perlahan suntikan vaksin yang berisi kuman hidup yang dilemahkan akan "berjalan" ke seluruh tubuh, menuju masing-masing "ruang", sesuai kebutuhannya. Saat itu juga, tubuh Si Kecil akan mengalami penyesuaian.
Waktu yang dibutuhkan untuk penyesuaian masing-masing anak berbeda karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Kondisi kesehatan Si Kecil saat imunisasi, misalnya.
Aku masih ingat, saat Jasmine imunisasi DPT 1. Dia demam selama 2 hari, dan sukses membuat kami begadang. Hahaha...Tiga hari sebelum imunisasi, Jasmine baru sembuh dari flu. Mungkin, bakteri yang ada di dalam tubuhnya belum bersih total. Sistem imun pun masih lemah. Makanya, dia demam cukup lama. Mungkiiiin.
Berbeda dengan imunisasi DPT 2. Kondisi Jasmine benar-benar fit di bulan itu. Kabar baiknya, demampun menghampirinya hanya setengah hari saja. Hanya demam, tanpa rewel. Otomatis kami bahagia banget, dong.
Kalau boleh jujur, ya, kadang aku merasa malas tiap kali harus datang ke Balai Desa Pekauman untuk ncussin Jasmine. Alasannya, karena imunisasi tersebut dapat menyebabkan demam. Namun di sisi lain, imunisasi ini sangat penting untuk dilakukan mengingat perannya yang sangat besar dalam mencegah penyakit difteri yang bisa menyebabkan kematian, pertusis yang merupakan penyakit batuk rejan 100 hari serta mencegah tetanus. Yang jelas agar kesehatan, dan kekebalan tubuhnya kelak makin bagus.
Perihal demam setelah imunisasi DPT, aku punya cara mudah agar demam Si Kecil tidak berkelanjutan.
Pertama, Kondisikan kesehatan Si Kecil, minimal H-2 minggu sebelum imunisasi, usahakan Si Kecil dalam keadaan sehat. Ini pengalaman usai DPT 2 yang sudah kutulis di atas. Kalau masih bayi usia 0-6 bulan, sesuai jatah imunisasi DPT, Si Kecil masih bisa diajak kompromi ya, karena belum begitu aktif dan belum sering keluar rumah.
Kedua, Terus, dan lebih sering beri ASI bila Si Kecil mulai demam. Waktu malam hari, khususnya. Bu Ibu, ASI itu bisa dijadikan obat. Aku kerap mencobanya. Ini juga mencegah Si Kecil dari dehidrasi. Kalau lagi panas, kadang kan sampai dehidrasi, ya. Macam orang dewasa laaah.
ASI menjadi obat utama, aku jarang memberi obat penurun panas yang diberi oleh bidan saat imunisasi. Kecuali kalau panasnya udah lebih dari 38 derajat. Sesuai petunjuk sih, setelah imunisasi, panas atau tidak, Si Kecil tetap diberi obat penurun panas. Namun pada praktiknya, memberi ASI sudah cukup.
Ketiga, Kompres Si Kecil dengan air hangat, dan tinggalkan selimut. Ya, kalau Jasmine sedang demam, aku tidak pernah memakaikan baju tebal, baju panjang, apalagi selimut, agar demam lekas turun.
Kompres disegala penjuru: kening, ketiak, paha, juga kulakukan untuk menurunkan panas.
Kalau masih bayi, orang tua hati-hati banget dalam memberi obat kepada Si Kecil, ya. Kalau sudah di atas satu tahun, seperti usia Jasmine saat ini, ada banyak jenis suplemen untuk mempercepat penyembuhan. Stimuno Sirup, misalnya.
Semisal Si Kecil sampai demam, itu merupakan dampak dari vaksin yang baru dimasukkan ke dalam tubuhnya. Tapi tenang, karena demamnya tidak mengakibatkan suatu hal yang serius atau fatal pada kondisi si kecil. Hanya saja, jika demamnya berkelanjutan, atau suhu badan Si Kecil sampai dalam batas normal, orang tua perlu waspada.
Seperti yang kita tahu, bahwa tubuh Si Kecil usia 0-6 bulan, tuh, masih rentan. Usai imunisasi, perlahan suntikan vaksin yang berisi kuman hidup yang dilemahkan akan "berjalan" ke seluruh tubuh, menuju masing-masing "ruang", sesuai kebutuhannya. Saat itu juga, tubuh Si Kecil akan mengalami penyesuaian.
Waktu yang dibutuhkan untuk penyesuaian masing-masing anak berbeda karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Kondisi kesehatan Si Kecil saat imunisasi, misalnya.
Aku masih ingat, saat Jasmine imunisasi DPT 1. Dia demam selama 2 hari, dan sukses membuat kami begadang. Hahaha...Tiga hari sebelum imunisasi, Jasmine baru sembuh dari flu. Mungkin, bakteri yang ada di dalam tubuhnya belum bersih total. Sistem imun pun masih lemah. Makanya, dia demam cukup lama. Mungkiiiin.
Berbeda dengan imunisasi DPT 2. Kondisi Jasmine benar-benar fit di bulan itu. Kabar baiknya, demampun menghampirinya hanya setengah hari saja. Hanya demam, tanpa rewel. Otomatis kami bahagia banget, dong.
Kalau boleh jujur, ya, kadang aku merasa malas tiap kali harus datang ke Balai Desa Pekauman untuk ncussin Jasmine. Alasannya, karena imunisasi tersebut dapat menyebabkan demam. Namun di sisi lain, imunisasi ini sangat penting untuk dilakukan mengingat perannya yang sangat besar dalam mencegah penyakit difteri yang bisa menyebabkan kematian, pertusis yang merupakan penyakit batuk rejan 100 hari serta mencegah tetanus. Yang jelas agar kesehatan, dan kekebalan tubuhnya kelak makin bagus.
Perihal demam setelah imunisasi DPT, aku punya cara mudah agar demam Si Kecil tidak berkelanjutan.
Pertama, Kondisikan kesehatan Si Kecil, minimal H-2 minggu sebelum imunisasi, usahakan Si Kecil dalam keadaan sehat. Ini pengalaman usai DPT 2 yang sudah kutulis di atas. Kalau masih bayi usia 0-6 bulan, sesuai jatah imunisasi DPT, Si Kecil masih bisa diajak kompromi ya, karena belum begitu aktif dan belum sering keluar rumah.
Kedua, Terus, dan lebih sering beri ASI bila Si Kecil mulai demam. Waktu malam hari, khususnya. Bu Ibu, ASI itu bisa dijadikan obat. Aku kerap mencobanya. Ini juga mencegah Si Kecil dari dehidrasi. Kalau lagi panas, kadang kan sampai dehidrasi, ya. Macam orang dewasa laaah.
ASI menjadi obat utama, aku jarang memberi obat penurun panas yang diberi oleh bidan saat imunisasi. Kecuali kalau panasnya udah lebih dari 38 derajat. Sesuai petunjuk sih, setelah imunisasi, panas atau tidak, Si Kecil tetap diberi obat penurun panas. Namun pada praktiknya, memberi ASI sudah cukup.
Ketiga, Kompres Si Kecil dengan air hangat, dan tinggalkan selimut. Ya, kalau Jasmine sedang demam, aku tidak pernah memakaikan baju tebal, baju panjang, apalagi selimut, agar demam lekas turun.
Kompres disegala penjuru: kening, ketiak, paha, juga kulakukan untuk menurunkan panas.
Kalau masih bayi, orang tua hati-hati banget dalam memberi obat kepada Si Kecil, ya. Kalau sudah di atas satu tahun, seperti usia Jasmine saat ini, ada banyak jenis suplemen untuk mempercepat penyembuhan. Stimuno Sirup, misalnya.
Minum Stimuno setiap hari akan membantu tubuh membangun sistem imun (kekebalan tubuh) agar lebih kuat karena dapat memperbanyak produksi antibodi.
Stimuno Sirup ini tersedia dua rasa, yaitu Tutty Fruity dan Anggur. Dosis pemakaian untuk Si Kecil usia 1 tahun ke atas sebanyak 1 sendok takar atau kurang lebih 5 ml. Sedangkan untuk pemberiannya, 1-3 kali sehari.
Stimuno ini sebagai alternatif bagi Bu Ibu yang lebih memilih suplemen, ketimbang obat untuk mempercepat penyembuhan. Terlebih rasa sirupnya adalah rasa yang disukai anak-anak, ya. Susah menolak.
Jadi, tidak usah takut semisal Si Kecil demam setelah imunisasi, atau demam disebabkan karena hal lain ya, Moms. Sudah kubagikan cara di atas. Sehat selalu untuk keluarga kita semuaaa. Yuk, sehat untuk #Sehat365hari, dan seterusnya. :)
8 komentar
Gak bisa dihindari memang, sebagian orang masih males imunisasi karena merasa gak tega kalo anaknya demam. Tetangga juga ada yang gitu sih. Semoga kesadaran akan manfaat imunisasi makin meningkat ya.
BalasHapusBtw, Stimuno ada rasa tutty fruity ya. Pasti si kecil suka deh.. kayak Jasmine tuh, di fotonya keliatan pengen banget disuapin.. :)
Aamiin. Penasaran banget sama barang yang masih tertutup, Mbak. :D
HapusKlo gak salah ingat, Faraz dulu DPT 1 gak demam padahal katanya DPT 1 yg buat anak demam. Malah DPT 2nya doi baru demam.
BalasHapusSehat teruus ya Jasmine cantik. Pengen jg deh biar Faraz bs senang minum sirup gtu, dia mah susaaaahh banget diajak minum obat ataupun sirup2an, huhuhuh
Sekarang Faraz usia berapa, Mbak?
HapusJd nambah informasi tentang imunisasi, buat jaga2 nanti kalo udh ada yg dibawa imunisasi. ��
BalasHapusStimuno sirup yg rasa anggur koq kyknya enak yaa.. ��
Tante mauuuk? :D
HapusWah Jasmine minum stimuno, biar nggak gampang sakit ya. Semoga sehat terus ya Jasmine.
BalasHapusAamiin, Budhe Liii. ;)
HapusHaai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.