Tentang ruam popok ini asli bikin drama. Peradangan pada kulit bayi di area yang tertutup popok, dan umumnya terjadi pada bokong. Dan jika cewek, biasanya juga terjadi pada enok (istilah Yasmin untuk menyebut daerah kewanitaan). Kulit yang mengalami ruam akan tampak kemerahan. Ruam popok biasanya terjadi karena reaksi kulit setelah terus menerus bersentuhan dengan urine dan tinja. Popok sudah penuh dan orang tua ngga menyadarinya. Si kecil pun terus berlaian ke sana sini dengan gesit karena belum paham jika popok sebenarnya udah hampir luber
Aku kira ruam popok hanya terjadi jika si kecil menggunakan diapers atau popok sekali pakai. Makanya semenjak usia enam bulan dan kerap diajak main, aku lebih memilih clodi atau popok kain. Seperti saat jalan-jalan ke Borobudur, aku membawa beberapa clodi buat ganti. Dan ternyata salah. Memakai clodi pun bisa juga mengakibatkan ruam popok. Apalagi jika daya serap clodinya rendah. Sangat memungkinkan untuk cepat kena ruam. 😣
"Duuh...makanya pilih clodi yang ada leg gussetnya."
Uwh...sudah, dong. Aku juga memilih yang inner gussetnya lebih bagus supaya urine ngga cepat luber. Tapi kesensitifan kulit si kecil kan beda-beda, ya. Dan kulit Kecemutku termasuk yang cukup sensitif. Makanya, jika menggunakan diapers, kami harus sering-sering mengontrolnya. Kadang sampai telat ganti popok, bakal terjadi ruam di daerah enok dan selakangan, gitu. Ruamnya ngga langsung yang parah gitu, sih. Tapi aku ngelihatnya, tuh, bikin periiiiiih. Nah, kalau udah sampai kena ruam, maka pertama kali yang kena marah adalah GUE, IBUnya. 🙋♀️
Ini kena marahnya ngga cukup sekali, lho. Tiap kali sedang mengganti celana dalam si kecil (kalau udah ruam, ngga bakal pakai diapers lagi, pakainya celana dalam), kembali dihujat sodara-sodara, Mbah Uti Yasmin pasti marah-marah, gitu. Mbah Kakungnya juga. 😂 Kalau suami mah, selooow. 🙊
Nah, supanya ngga kena terlalu sering kena ruam pokok, ganti diapersnya lebih rajin. Aku biasanya per tiga atau empat jam, jika sedang dalam perjalanan atau traveling. Ngga menunggu diapersnya penuh. Yaa...ketimbang kena marah orang sejagat raya, mending lebih rajin menggantik diapers, dong. 🙊
Kecemut masih bayiik... |
"Duuh...makanya pilih clodi yang ada leg gussetnya."
Uwh...sudah, dong. Aku juga memilih yang inner gussetnya lebih bagus supaya urine ngga cepat luber. Tapi kesensitifan kulit si kecil kan beda-beda, ya. Dan kulit Kecemutku termasuk yang cukup sensitif. Makanya, jika menggunakan diapers, kami harus sering-sering mengontrolnya. Kadang sampai telat ganti popok, bakal terjadi ruam di daerah enok dan selakangan, gitu. Ruamnya ngga langsung yang parah gitu, sih. Tapi aku ngelihatnya, tuh, bikin periiiiiih. Nah, kalau udah sampai kena ruam, maka pertama kali yang kena marah adalah GUE, IBUnya. 🙋♀️
Udah milih yang terbaeeeeek, gaaaais... |
Nah, supanya ngga kena terlalu sering kena ruam pokok, ganti diapersnya lebih rajin. Aku biasanya per tiga atau empat jam, jika sedang dalam perjalanan atau traveling. Ngga menunggu diapersnya penuh. Yaa...ketimbang kena marah orang sejagat raya, mending lebih rajin menggantik diapers, dong. 🙊
Dan pada akhirnya, aku acungkan dua jempol buat kalian yang punya baby, dan sama sekali belum pernah merasakan si kecil kena ruam popok. Kalian hebat, ngga kayak aku! 😂
2 komentar
Bokong dan enok. Duhhhh nonok yasmine kena ruam.. Periiihhhh😂😂😂😂
BalasHapussabar ya dedek, hehe...
BalasHapusMayora Indah
Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.