Mengenalkan Amalan Puasa Ramadhan Kepada Kecemut
Ramadhan tahun ini alhamdulillaah banyak bahagianya bareng Kecemut dan tentunya suami. Kalau ngomongin ramadhan orang dewasa, tuh, jarang ada yang menarik, ya. Menurutku, sih. Soalnya, ya, kegiatannya itu-utu saja karena sudah terprogram dan juga ada semacam tarjet. Pokoknya udah bisa ditebak lah. Beda banget sama si kecil yang masih dalam pengawasan serta pengendalian kita sebagai orang tua. Yaa kaaan?
Di usia Kecemut sekarang, 3 tahun 5 bulan, dia sudah paham ketika kami mengajaknya ngobrol perihal puasa ramadhan berserta kegiatan atau amalan-amalan saat bulan puasa. Tiap hari pun dia menanti beberapa amalan ramadhan. Tarawih, misalnya. Ya...meski belum paham betul tarawih itu apa, yang jelas jika adzan isya berkumandang, dia minta untuk wudhu dan mangajak ke masjid untuk tarawih. Ya, dia mengajak untuk tarawih, bukan sholat isya. Artinya, dia mulai hafal satu per satu kegiatan atau amalan di bulan ramadhan.
Meski belum paham betul tentang amalan ramadhan, tapi aku terus mengenalkan amalan-amalan yang dapat dilakukan selama ramadhan. Berikut amalan-amalan ramadhan yang aku kenalkan kepada Kecemut:
Tarawih
Sejak malam pertama ramadhan, aku menyampaikan kepada dia perihal sholat tarawih. Bahwa setelah sholat isya, nanti akan dilanjut dengan sholat tarawih.
"Sholat apa, Bu?"
Nampaknya dia kata Tarawih ini belum familiar di telinganya. Aku pun kembali mengucapkan kata tarawih dengan pelafalan lebih lambat dan intonasi lebih lirih.
Tadarus
Kegiatan atau amalan ramadhan yang aku kenalkan setelah tarawih adalah kelanjutannya yaitu Tadarus. Aku menyampaikan kepada Kecemut kalau amalan tadarus ini bisa dilakukan di masjid dengan bareng teman-teman maupun sendiri. Sebenarnya tiap harinya dia sudah aktif mengaji. Hanya saja, ketika saya mengajaknya tadarus di masjid, dia seperti bingung.
"Ibu, baca qur'annya di rumah saja." Katanya, sambil menarik mukenaku yang masih aku kenakan. Aku pun terus ditarik sampai akhirnya kami keluar dari masjid.
Ya, dia lebih suka membaca qur'an di rumah ketimbang di masjid. Lama banget, katanya. Hahaha.
Pebanyak Doa
"Ya Allah, beri Ibu rezeki yang banyaaaak sekali. Beri Syaquita dedek juga ya Allah." Doa itu terucap ketika aku menyampaikan bahwa tiap doa baik dari Syaquita insya allah akan dikabulkan oleh Allah.
Kami pun punya semacam ritual dia bersama saat sholat subuh, ashar, dan ketika hendak tidur. Ya, saat hendak tidur biasanya kami hanya membaca doa akan tidur, namun selama ramadhan kami menambah doa-doa terbaik untuk dipanjatkan kepada Allah.
Perbanyak Shodaqoh
Cukup susah mejelaskan amalan yang satu ini kepada Syaquita. Kami sudah berusaha menjelaskan sesimpel apapun, namun yang dia terima yaitu memberi. Ya arti dari shodaqoh memang memberi, sih, hanya saja kami membuat kategori shodaqoh dan menyampaikan kepada Kecemut dengan tindakan. Memberi snack untuk anak-anak yang tadarus, misalnya. Melalui tindakan, kami lebih mudah mengenalkan amalan ramadhan kepadanya.
Kami tidak menjelaskan detail perihal pahala atas amalan ramadhan karena menurut kami Kecemut belum begitu paham tentang apa yang didapat atas amalan-amalan tersebut. Terpenting bagi kami, dia tahu amalan-malan ramadhan yang dianjurkan. Mungkin penjelasan detail tentang apa yang didapat atas sebuah amalan dapat kami sampaikan jika dia sudah paham dan daoat mencerna dengan baik.
Btw, Bunda sudah mulai mengenalkan amalan puasa kepada si kecil belum, nih? Pasti banyak cerita seru. Share, dong!
0 komentar
Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.