Tip Sebelum Belanja Baju Lebaran
Aaah...tak terasa Ramadhan telah masuk hari ke 24. Artinya, tidak lama lagi hari kemenangan akan tiba. Perputaran waktu memang terasa cepat sekali ya, Bund. Rasa-rasanya baru kemarin mulai Tarawih, eh...tak lama lagi ibadah sunnah di bulan ramadhan ini akan segera berakhir. Sediiiih banget. 😭
H-7 menjelang lebaran, para Ibuk-ibuk biasanya mulai sibuk menyiapkan kebutuhan lebaran. Mulai dari kebutuhan dapur, suguhan, angpau, sampai dengan fashion. Nah, kali ini aku akan memberi tip sekaligus berbagi pengalamanku berburu baju lebaran untuk keluarga supaya tidak melebihi anggaran. Tahu sendiri, kalau lebaran pinginnya apa-apa dibeli. Banyak banget godaan. Apalagi perihal baju lebaran. Kalau buat orang tua, sih, rada bisa direm, ya. Tapi kalau buat anak, lihat model baju yang nggemesin dikit saja tergiur. Hahaha.
Eh tapi, tip belanja baju lebaran ini khusus buat keluarga inti, ya. Bukan keluarga besar yang jumlahnya puluhan bahkan ratusan. Hahaha. Nah, kira-kira seperti ini tipnya:
Eh tapi, tip belanja baju lebaran ini khusus buat keluarga inti, ya. Bukan keluarga besar yang jumlahnya puluhan bahkan ratusan. Hahaha. Nah, kira-kira seperti ini tipnya:
Pertama, budget.
Sebelum mulai memilih baju lebaran, hal pertama yang wajib disiapkan dan pertimbangkan adalah budget atau anggaran. Mulai dari baju untuk Ayah, Ibu, dan Anak-anak, semua harus diperhitungkan. Untuk anak, misalnya. Dia akan dibeliin berapa biji dengan harga maksimal berapa. Iya, ambil harga maksimal supaya jelas dalam anggaran lebaran. Setelahnya, barulah dibelanjakan.
Sebelum mulai memilih baju lebaran, hal pertama yang wajib disiapkan dan pertimbangkan adalah budget atau anggaran. Mulai dari baju untuk Ayah, Ibu, dan Anak-anak, semua harus diperhitungkan. Untuk anak, misalnya. Dia akan dibeliin berapa biji dengan harga maksimal berapa. Iya, ambil harga maksimal supaya jelas dalam anggaran lebaran. Setelahnya, barulah dibelanjakan.
Kedua, model.
Setelah menentukan anggaran, selanjutnya adalah memilih model. Ini agaknya penting, sih. Soalnya biasanya, kan, baju lebaran ini juga akan digunakan untuk silaturahim. Makanya, pemilihan model ini cukup penting supaya enak dilihat saat silaturahim bersama. Model yang aku maksud di sini lebih ke seragam. Bahasa gawlnya itu couple, ya. Hahaha.
Setelah menentukan anggaran, selanjutnya adalah memilih model. Ini agaknya penting, sih. Soalnya biasanya, kan, baju lebaran ini juga akan digunakan untuk silaturahim. Makanya, pemilihan model ini cukup penting supaya enak dilihat saat silaturahim bersama. Model yang aku maksud di sini lebih ke seragam. Bahasa gawlnya itu couple, ya. Hahaha.
Ketiga, beli jadi atau jahit.
Jangan mepet waktu ketika kamu punya rencana untuk membeli baju yang sudah tinggal pakai alias beli jadi. Beli lah di awal-awal supaya kamu mendapat banyak pilihan ukuran dan juga model. Pernah nih, aku berencana membeli baju lebaran di toko tapi huntingnya H-7 lebaran. Uwuuw...banget! Ukuran baju tidak ada yang sesuai kebutuhan. Panik, dong. Hahahaha.
Meski sudah tersedia banyak model baju lebaran, tetap saja ada yang lebih suka menambah koleksi baju lebaran dengan menjahit. Pertimbangan ini biasanya karena ukuran tubuh, terlalu besar atau terlalu kecil yang mana akhirnya tidak memungkinkan untuk beli jadi.
Nah, kalau beli jadi memang tidak memungkinkan, otomatis harus punya model baju yang diinginkan. Untuk menjahit, bisa jadi anggaran lebih besar ketimbang beli baju lebaran yang sudah jadi karena harus beli bahan dulu. Dan terkait model baju, makin tinggi tingkat kesulitan model, biasanya juga makin mahal ongkos jahitnya. Supaya lebih tenang, letakan bahan H-1 bulan di penjahit, ya. Ini untuk meminimalisir kemungkinan yang bikin deg-degan. Ya, lebaran tinggal hitungan jari, tapi baju lebaran belum jadi. Kan ngeness. Hahaha.
Keempat, tempat belanja.
Kamu tim yang suka belanja baju lebaran di toko online atau toko offline? Aku sendiri lebih prefer belanja di toko-toko offline supaya lebih mantap karena bisa nyobain. Yaaa...meski di toko online kadang sudah tertera ukuran detail, tapi tetap saja was was. Tahu sendiri, baju lebaran ini bisa dibilang punya magnet luar biasa saat dikenakan nanti. Pokoknya, tuh, beda dengan baju-baju yang dibeli harian.
Jangan mepet waktu ketika kamu punya rencana untuk membeli baju yang sudah tinggal pakai alias beli jadi. Beli lah di awal-awal supaya kamu mendapat banyak pilihan ukuran dan juga model. Pernah nih, aku berencana membeli baju lebaran di toko tapi huntingnya H-7 lebaran. Uwuuw...banget! Ukuran baju tidak ada yang sesuai kebutuhan. Panik, dong. Hahahaha.
Meski sudah tersedia banyak model baju lebaran, tetap saja ada yang lebih suka menambah koleksi baju lebaran dengan menjahit. Pertimbangan ini biasanya karena ukuran tubuh, terlalu besar atau terlalu kecil yang mana akhirnya tidak memungkinkan untuk beli jadi.
Nah, kalau beli jadi memang tidak memungkinkan, otomatis harus punya model baju yang diinginkan. Untuk menjahit, bisa jadi anggaran lebih besar ketimbang beli baju lebaran yang sudah jadi karena harus beli bahan dulu. Dan terkait model baju, makin tinggi tingkat kesulitan model, biasanya juga makin mahal ongkos jahitnya. Supaya lebih tenang, letakan bahan H-1 bulan di penjahit, ya. Ini untuk meminimalisir kemungkinan yang bikin deg-degan. Ya, lebaran tinggal hitungan jari, tapi baju lebaran belum jadi. Kan ngeness. Hahaha.
Keempat, tempat belanja.
Kamu tim yang suka belanja baju lebaran di toko online atau toko offline? Aku sendiri lebih prefer belanja di toko-toko offline supaya lebih mantap karena bisa nyobain. Yaaa...meski di toko online kadang sudah tertera ukuran detail, tapi tetap saja was was. Tahu sendiri, baju lebaran ini bisa dibilang punya magnet luar biasa saat dikenakan nanti. Pokoknya, tuh, beda dengan baju-baju yang dibeli harian.
Sudah dua tahun ini aku gagal membelanjakan baju lebaran karena kurangnya pertimbangan, gitu. Agak menyepelekan dan sok PD pasti akan mendapat baju sesuai keinginan padahal berburunya saja sudah mendekati lebaran. Hahaha.
Omong-omong, kamu punya tip sebelum belanja baju lebaran? Kira-kira apa saja yang harus diperhatikan sebelum membelinya? Yuuuk...sharing!
0 komentar
Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.