Jamur Bulan Tumbuh di Sekitar Rumah. Asyik, Dapat Vitamin D Secara Cuma-Cuma!
Jamur Bulan Tumbuh di Sekitar Rumah - Hai, Parents! Belum lama ini, saya nostalgia dengan memetik jamur bulan yang tiba-tiba tumbuh di sekitar rumah. Iya, jamur ini biasanya akan tumbuh di musim tertentu di sekitar kebun. FYI, di sebelah kiri rumah saya adalah kebun aktif yang ditanami berbagai tanaman palawija dan juga pepohonan seperti pohon Albasia. Kemudian, di sebelah kanan rumah juga ditanami beberapa pohon Durian dan juga sayuran.
Ada yang menyebutnya jamur bulan, jamur wuk, atau jamur siung. Saya tidak paham betul, jamur yang sering tumbuh di area kebun termasuk jamur jenis apa. Katanya, sih, beda-beda. Apa pun jenisnya, kami bahagia banget jika mendapatkan jamur tersebut. Apalagi kita semua tahu, jamur-jamuran ini termasuk makanan yang mengandung vitamin d.
Jamur Bulan Tumbuh di Sekitar Rumah
Saya memetik jamur ini ditemani Wildan, anak laki-laki saya yang masih balita. Kalau tidak salah ingat, saya dulu sering diajak memetik jamur bersama orang tua saya di usia tujuh tahun. Rasa-rasanya bahagianya sama dengan yang dirasakan Wildan sekarang. Hanya saja, dulu saya sempat teriak-teriak saat mendapatkan jamur karena kami menyebar saat di kebun. Hahaha.
Saat sedang mulai memetik jamur, saya pikir anak-anak tidak suka dengan sayuran yang banyak manfaatnya ini. Yaps, aroma jamur bulan ini aroma tanah banget, ya. Beda dengan aroma jamur tiram atau jamur kuping. Makanya, saya sempat pesimis bakal menikmati masakan jamur bulan seorang diri. Tapi ternyata dugaan saya salah. Iya, anak-anak begitu doyan makan dengan jamur wulan yang dioseng utuh.
Saya sempat sampaikan kepada anak-anak kalau jamur bulan ini termasuk sayuran atau makanan yang mengandung vitamin D. Saya tetap memberikan informasi meskipun sebenarnya anak-anak belum begitu paham dengan kandungan vitamin pada makanan atau sayuran.
Inilah Manfaat Vitamin D Bagi Kesehatan Tubuh.
Sebelum berlanjut ngobrolin tentang jamur bulan, saya akan bagikan informasi tentang manfaat vitamin D yang menjadi salah satu vitamin penting untuk kesehatan manusia. Jadi, selain dari makanan, tubuh juga dapat mensintesis vitamin D sendiri ketika kulit terpapar sinar matahari. Namun, banyak dari kita yang tidak menyadari betapa pentingnya vitamin ini dan mungkin kekurangan asupan vitamin D.
Nah, berikut adalah beberapa manfaat vitamin D bagi kesehatan tubuh:
1. Kesehatan Tulang.
Fungsi utama vitamin D adalah membantu tubuh menyerap kalsium, mineral yang penting untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat. Jika sampai kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyerapan kalsium yang buruk, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko osteoporosis, pengeroposan tulang, dan fraktur.
2. Kesehatan Jantung.
Selain kesehatan tulang, vitamin D juga memiliki peran penting dalam kesehatan jantung. Tingkat rendah vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Vitamin D dapat membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran normal dan mengurangi peradangan, yang keduanya penting untuk kesehatan jantung yang optimal.
3. Kesehatan Kulit.
Bukan rahasia lagi kalau vitamin D dapat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Yaap, ini dapat membantu mengurangi risiko beberapa kondisi kulit, termasuk psoriasis, dermatitis, dan kanker kulit. Saya juga pernah membaca di beberapa artikel bahwa vitamin D memiliki efek antiinflamasi dan dapat membantu dalam penyembuhan luka dan peradangan kulit. Hayo, siapa yang masih suka takut terkena paparan sinar matahari, nih? Jangan takut, terpenting sudah pakai sunscreen ya, Bun. Hahaha.
4. Regulasi Berat Badan.
Kalau sudah ngomongin berat badan, ini menjadi catatan banget, ya. Ketika asupan vitamin D terlalu rendah, biasanya dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan kesulitan dalam menurunkan berat badan. Yaps, faktanya vitamin D dapat mempengaruhi metabolisme lemak dan mengatur rasa lapar dan dapat membantu dalam manajemen berat badan yang sehat.
5. Sistem Kekebalan Tubuh.
Siapa sangka vitamin D juga berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat. Ini sangat membantu tubuh melawan infeksi dengan merangsang produksi peptida antimikroba, yang merupakan bagian dari pertahanan alami tubuh terhadap bakteri, virus, dan jamur.
Lalu, kira-kira apa saja sayuran atau makanan yang mengandung vitamin D? Nah, berikut saya juga akan membagikan beberapa sayuran dan juga makanan yang banyak mengandung vitamin D supaya semakin semangat untuk mengonsumsi.
foto diambil dari web sidomunculstore.com |
Rekomendasi Sayuran yang Mengandung Vitamin D.
Salah satu momen yang bikin bahagia sebagai orang tua yaitu ketika anak-anak doyan makan sayur dan buah. Saya tidak pernah mengharuskan untuk konsumsi jenis sayur tertentu, terpenting mereka tidak menolak. Itu sudah bikin saya bahagia. Begitu juga dengan buah atau makanan lainnya yang mengandung vitamin D.
Mempunyai dua anak tentu kesukaan akan sayuran jarang yang sama. Namun, ada beberapa sayuran yang mengandung vitamin d yang mereka sama-sama doyan. Berikut rekomendasi sayuran dan makanan yang mengandung vitamin D kesukaan anak-anak kami dan bagus banget untuk kesehatan tubuh.
1. Brokoli.
Beberapa waktu lalu, saya sempat mengunggah video yang menampilkan kegiatan masak Brokoli dengan talent Wildan yang sedang ngemil Brokoli. Cukup banyak yang memberikan komentar karena tidak banyak anak-anak yang suka sayuran Brokoli. Tahu sendiri, Brokoli ini mau dimasak apa saja rasanya ya gitu-gitu saja, ya. Hahaha.
Beruntung, anak-anak kami ini suka banget Brokoli. Mau dimasak apa saja, mereka tetap menikmatinya. Paling suka kalau dimasak dengan jagung manis. Ada pun manfaat sayuran brokoli yaitu mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga kita akan terhindar dari berbagai macam jenis penyakit.
2. Sayuran Jamur.
FYI, sayuran jamur termasuk jenis sayuran yang memiliki kandungan vitamin D paling tinggi dibandingkan sayuran lainnya. Kenapa? Karena jamur yang terpapar sinar matahari memiliki kandungan vitamin D yang sangat bagus sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi. Sayuran jamur yang kena paparan sinar ultraviolet secara langsung ini dapat mengubah ergosterol menjadi vitamin D.
3. Sayuran Bayam.
Sayuran andalan kalau anak-anak minta sayur bening selain Brokoli adalah sayur bayam. Yaps, sayur bayam ini teksturnya lembut dan mudah dicerna oleh anak-anak. Tidak seperti Brokoli yang punya tekstur kasar sekalipun sudah dimasak. Selain memiliki kandungan vitamin D, bayam juga memiliki nutrisi antara lain yaitu kalsium yang mana mampu untuk menyehatkan tubuh.
4. Kuning Telur.
Hampir semua anak doyan banget sama telur. Mau dikonsumsi rutin tiap hari pun, mereka tidak akan bosan. Namun, bagian yang mengandung Protein tinggi pada telur terdapat pada bagian putihnya. Sedangkan lemak sehat, vitamin, dan mineral adalah bagian kuningnya. Sebagai orang tua harus rajin memberikan informasi perihal manfaat telur ini. Soalnya, kadang ada anak yang tidak mau konsumsi kuning telur dengan alasan tidak enak. Baiknya untuk penyajiannya tidak monoton ya, Bun. Dibikin rebus, ceplok dengan margarin, atau ceplok dengan air rebus juga tidak kalah gurih, ya. Apalagi kalau dimasak pakai bubuk krimer, tambah gurih.
5. Keju.
Selain sayuran dan makanan di atas, kita juga bisa menambahkan makanan fortifikasi. Fortifikasi merupakan salah satu metode penambahan vitamin serta mineral tertentu ke dalam bahan pangan yang mana tentunya akan menambah nilai gizi.
Keju merupakan salah satu makanan fortifikasi yang mana sumber vitamin D dapat dipertimbangkan. Banyak anak-anak yang suka banget dengan Keju. Anak kami, saking senangnya konsumsi keju, sering dimakan utuh. Padahal, baiknya Keju ini buat pendamping menu harian supaya semakin lengkap kandungan nutrisi yang didapat tubuh.
Masih banyak makanan yang mengandung vitamin d yang sangat baik untuk kesehatan tubuh, seperti jus jeruk, misalnya. Fortifikasi vitamin D pada jus jeruk bisa menyajikan 100 IU untuk satu cup takaran.
Jamur Bulan Tumbuh di Sekitar Rumah. Asyik, Dapat Vitamin D Secara Cuma-Cuma!
Kalau ngomongin vitamin D yang bisa didapat secara cuma-cuma pasti merujuk pada paparan sinar matahari di pagi hari, ya. Tapi kali ini, kami juga mendapatkan vitamin D secara cuma-cuma dalam bentuk lain yang tak lain adalah Jamur Bulan yang tumbuh di sekitar rumah.
Munculnya jamur bulan di sekitar rumah ini diyakini karena sudah musimnya. Yaps, musim penghujan dibarengi dengan angin yang kencang. Jamur bulan berkembang biak secara berkelompok di tanah yang lembab atau di akar tanaman. Jamur ini punya tudung putih atau kecoklatan serta putih bersih.
FYI, meskipun jamur bulan ini termasuk jamur liar, namun jenis jamur ini tidak beracun sehingga aman dimakan. Satu yang paling saya suka dari jamur ini, tuh, karena teksturnya kenyal dan kalau sudah dimasak rasanya seperti daging. Kalau kata orang tua saya malah lebih enak oseng jamur bulan dibandingkan daging. Ini sih karena adanya jamur, ya. Hahaha.
Parents, apakah di tempat kalian tinggal sudah musim Jamur Bulan?
0 komentar
Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.