Bintil-bintil Kecil di Wajah Ini Ternyata Bukan Kutil

by - Juli 06, 2024

Bintil-bintil Kecil di Wajah Ini Ternyata Bukan Kutil - Pertengahan tahun 2023, tepatnya setelah pengambilan raport kenaikan kelas, saya melihat bintil kecil di wajah Kecemut. Mulanya saya melihatnya biasa saja, malah cenderung mengabaikan karena saya membaca beberapa artikel tentang bintil yang menyerupai kutil akan hilang dengan sendirinya.

Bintik-bintik Kecil di Wajah

Beberapa teman saya yang sering berjumpa dengan Kecemut juga bilang kalau bintil tersebut nanti akan hilang seiring berjalannya waktu. Apalagi dengan usia dia yang masih anak-anak, masih sangat memungkinkan untuk wajahnya kembali mulus tanpa mengobati bintilnya. Namun, setelah seminggu berlalu, bintil di wajahnya bertambah. Tidak hanya satu atau dua saja, tapi lebih dari lima. Ini saya betul-betul menghitungnya.

Pengobatan Bintil di Wajah dengan Konsultasi ke Dokter.

Saya akhirnya memutuskan untuk mengajak Kecemut pergi ke Dokter karena bintil-bintilnya terus bertambah. Tidak hanya pada wajah, tapi juga tumbuh di tangan dan kaki. Lagi-lagi jumlahnya tidak hanya satu atau dua. Sungguh ini sangat meresahkan. Beberapa temannya juga sampai menanyakan tentang bintil di wajahnya yang tak kunjung hilang. Malah ada yang mengira kalau bintil tersebut adalah jerawat.

Meskipun dia tidak merasa sakit atau gatal-gatal, tapi karena jumlah bintilnya terus bertambah, saya merasa khawatir, dong. FYI, sebelumnya saya sudah membelikan salep di Apotek tanpa resep Dokter. Ya...namanya juga usaha, ya. Siapa tahu bisa hilang dan wajah kembali mulus, gitu. Sudah habis satu tube dengan netto 5 gram, tapi bintilnya belum juga mengempis atau hilang. Makanya, saya mengajaknya ke Dokter untuk diperiksa.

Dia sangat santai ketika diperiksa oleh Dokter. Saya sampaikan saja ke Dokter kalau kami sudah menghabiskan satu tube salep tapi belum juga ada perubahan. Menurut Dokter Sulis, Dokter Umum tempat kami periksa menyampaikan kalau bintil di wajahnya ada kutil. Kami pun kembali diberi salep dan juga obat. Bu Dokter juga menyampaikan kalau kutil ini tumbuh karena virus dan nanti akan hilang. Lega sekali dengarnya.

Bintil di Wajah Menghilang, Tapi di Tangan dan Kaki Terus Bertambah.

Dulu, saat kecil saya pernah tumbuh kutil juga di bagian lutut. Saya masih ingat betul ketika dibelikan obat sama Bapak yang aromanya mirip tipe-x. Obatnya ini kental dan dioleskan langsung pada kutil. Saya lupa namanya. Tapi obatnya cukup keras karena ketika dioleskan pada kutil langsung ada reaksi seperti pudar, gitu. Beda dengan salep yang membutuhkan waktu cukup ama.

Saya lebih memilih salep untuk Kecemut karena untuk mengobati bagian wajah dan kulit anak-anak kan masih sangat sensitif, ya. Jadi, lebih menjaga supaya tidak terjadi hal buruk pada kulitnya.

Alhamdulillah...bintil di wajahnya sudah mulai hilang satu per satu. Kurang lebih satu bulan, kami telaten mengoles salep ke bintil kutil. Namun, bintil-bintil yang ada di tangan dan kaki ini bandel sekali. Terus bertambah dan tumbuh di beberapa tempat. Mulai dari yang awalnya hanya di lutut, bertambah di betis, mata kaki, sampai paha. Saya kira kutil ini penyakit keturunan, lho. Ternyata bukan. Ini murni karena virus.

Pengobatan menggunakan salep terus saya lanjutkan sampai habis 2 tube tapi belum juga hilang. Bandel banget, ya. Hahaha. Nah, karena merasa sudah sangat lama, ada sekitar tiga bulan, akhirnya saya minta kepada Dokter Sulis untuk dirujuk ke Dokter Spesialis Kulit. Melihatnya kasihan banget. Apalagi perempuan, ya. Tidak bisa setenang itu melihat bintil-bintil yang terus muncul di wajahnya.

Rujukan ke Dokter Spesialis Kulit Kelamin di RSI Banjarnegara Sudah di Tangan.

Saya merasa dimudahkan untuk mendapatkan rujukan melalui aplikasi JKN. Iya, untuk mendapatkan rujukan ke fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjut sekarang bisa melalui online menggunakan aplikasi JKN Mobile. Maklum, saya jarang memanfaatkan aplikasi ini karena alhamdulillah keluarga sehat-sehat. Jadi, baru tahu kalau aplikasi JKN Mobile sangat membantu. Saya cukup komunikasi dengan Dokter di fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk meminta rujukan tingkat lanjut. Melalui menu Pendaftaran Pelayanan (Antrean), saya bisa mendapatkan rujukan secara online.

Sebelum fix minta rujukan, faskes tingkat pertama memberikan pilihan rumah sakit mana saja yang ada praktik Dokter Kulit berikut dengan jadwal paktiknya. Di Banjarnegara, ada dua rumah sakit yang ada praktik untuk Dokter Kulit dan Kelamin yaitu RSI Banjarnegara dan RS Emanuel. Tentu saja saya memilih RSI karena pertimbangan jarak tempuh yang lebih dekat ketimbang RS Emanuel.

Alhamdulillah...semua dimudahkan. Sampai dengan prosedur pemeriksaan di RSI pun sangat mudah. Kebetulan saat itu pasien yang antre tidak banyak, kami mendapatkan antrean nomor 11. Nomor antrean ini saya dapatkan secara online melalui aplikasi JKN Mobile. Kami sampai RSI pukul 09.30 dan sesampainya di sana baru mulai dipanggil sesuai antrean.

Bertemu dengan dr. Indranila, Kecemut langsung diperiksa bintilnya di wajah sambil menyampaikan kalau bintil-bintil tersebut bukan kutil, melainkan Moluskum kontagiosum. Setelah sekian lama bersabar, akhirnya kami memilih untuk dilakukan tindakan demi wajah kembali mulus. Tentang pengalaman mengeluarkan inti putih yang mirip kutil ini, insya allah akan saya tulis di postingan berbeda, ya!

Jadi, bintil-bintil yang selama ini kami kira adalah kutil, ternyata bukan. Untuk menyembuhkannya juga ternyata butuh kesabaran tingkat dewi. 😆 Apakah Parents punya cerita serupa? Boleh banget share pengalaman pengobatannya di kolom komentar, ya!

You May Also Like

0 komentar

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.