"Mbak, jangan lupa sering baca buku ini, ya. Ada banyak pengetahuan di dalamnya." Ucap Bidan Desa, Bu Indri, saat aku periksa kehamilan di Poli Desa.
Buku dengan cover warna pink memang jarang aku buka, apalagi aku baca. Namun, saat mendekati HPL, selain browsing untuk mencari referensi perihal pengasuhan anak, aku juga membaca buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diberikan kepada tiap Ibu Hamil. Buku tersebut begitu berbobot, penyampaian simpel, tapi berisi. Tidak bertele-tele. Termasuk tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
Pada buku KIA, pemberian MP-ASI kepada si kecil disarankan pada usia 6 bulan yang anak sudah siap mendapat asupan makanan. Namun aku sering menjumpai di sekitarku, anak baru berusia 4 bulan sudah mulai dikenalkan dengan makanan yang mudah lumat di mulut seperti bubur susu atau pisang. Dari sini, aku sempat goyah saat usia Yasmin masuk 4 bulan. Antara pingin segera memberikan MP-ASI karena saat itu dia sering memperlihatkan tanda-tanda kesiapan untuk makan. Tapi ngga tahu kenapa, hati kecilku tetap diusia 6 bulan untuk memberikan MPASI pertama. Padahal dulu saat usia 4-5 bulan, kalau aku ajak dia main dan papasan dengan teman seusianya yang sudah diberi MP-ASI, mulut dia klamet-klamet menandakan ingin makan juga. Tangannya pun tidak bisa diam. Duuh...tambah galau, dong.
Ketimbang tambah galau, aku mengajak Yasmin untuk main. Tetep teguh pendirian, Buuk. Hihihi. Ada yang usia 4 bulan sudah siap MP-ASI, ada juga di usia 6 bulan belum siap MP-ASI. Biasanya, bayi usia 6 bulan (khususnya yang belum begitu siap mendapatkan menu MP-ASI) dibuatkan makanan yang lembek. Dalam hal ini, dokter anak menyarankan agar anak diberi makanan yang terbuat dari buah-buahan atau sayur. Contohnya saja buah pisang dan buah alpukat yang dihaluskan. Pengalaman pertama MP-ASI, aku memberi pisang emas kepada Yasmin. Pernah aku tulis tentang pisang emas yang diyakini sebagai buah paling ampuh untuk MP-ASI pertama.
Buku dengan cover warna pink memang jarang aku buka, apalagi aku baca. Namun, saat mendekati HPL, selain browsing untuk mencari referensi perihal pengasuhan anak, aku juga membaca buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diberikan kepada tiap Ibu Hamil. Buku tersebut begitu berbobot, penyampaian simpel, tapi berisi. Tidak bertele-tele. Termasuk tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
Dulu suka banget camilan ini.... |
Ketimbang tambah galau, aku mengajak Yasmin untuk main. Tetep teguh pendirian, Buuk. Hihihi. Ada yang usia 4 bulan sudah siap MP-ASI, ada juga di usia 6 bulan belum siap MP-ASI. Biasanya, bayi usia 6 bulan (khususnya yang belum begitu siap mendapatkan menu MP-ASI) dibuatkan makanan yang lembek. Dalam hal ini, dokter anak menyarankan agar anak diberi makanan yang terbuat dari buah-buahan atau sayur. Contohnya saja buah pisang dan buah alpukat yang dihaluskan. Pengalaman pertama MP-ASI, aku memberi pisang emas kepada Yasmin. Pernah aku tulis tentang pisang emas yang diyakini sebagai buah paling ampuh untuk MP-ASI pertama.
Baca juga peralatan membuat MPASI.
Ada banyak alasan kenapa orang tua mengenalkan makanan secara bertahap dari tekstur lembut sampai si kecil benar-benar siap untuk mencerna makanan yang sedikit lebih kasar. Salah satunya yaitu alasan kesiapan sistem pencernaan. Lalu, tanda-tanda sebagai berikut:
Reflex Ekstrusi
Reflex ekstrusi merupakan kemampuan ketika bayi bisa mulai menjulurkan lidah. Ini biasanya dilakukan oleh bayi yang usianya di bawah 6 bulan. Ketika sudah berusia 6 bulan atau bahkan lebih, hal tersebut tidak lagi dilakukan. Dan itulah tanda bayi siap MP-ASI. Lagi-lagi di usia 4 bulan, Yasmin sudah menunjukan reflex ekstrusi. euumh...
Kuat Duduk Sendiri
Saat mengenalkan camilan roti kepada Yasmin, aku sering memberikan kepadanya saat dia sedang tiduran. Niatnya sih sambil rileks, gitu. Tapi ternyata cara ini salah karena bisa membuatnya tersedak. Dan kadang, tuh, ada beberapa bayi yang belum bisa duduk tegap walaupun usianya sudah 6 bulan. Namun demikian, ada baiknya memberikan makan kepada anak saat dia duduk. Semisal belum kuat duduk sendiri, saat posisi sedang digendong.
Pernah melakukan kesalahan ini... |
Mampu Menahan Kepala Sendiri
Tahap awal sebelum anak bisa duduk sendiri adalah kemampuannya untuk menahan kepala agar tegap tanpa bantuan. Dan jika ini terlihat, maka si kecil sudah siap untuk diberi makanan pendamping ASI.
Menunjukkan Rasa Lapar
Apa perbedaan antara bayi yang hanya minum ASI dengan bayi yang sudah mendapatkan MP-ASI ketika mereka lapar? Bayi yang hanya minum susu akan menangis ketika meminta ASI. Namun, jika bayi sudah siap makan, ia tidak hanya menangis, tapi ada reaksi membuka mulut. Ini tanda bahwa ia lapar sekaligus bayi sudah benar-benar siap untuk mendapatkan menu MPASI.
Jika bayi sudah siap untuk mendapatkan MP-ASI, ada baiknya Buk Ibuk membuat jadwal pemberian ASI. Ini penting agar bayi terbiasa dengan jadwal kapan ia harus makan, kapan ia harus minum ASI, kapan harus tidur, dan kapan bermain. Aku pernah melakukan hal ini, terutama jadwal untuk memberi ASI dan MP-ASI. Alhamdulillaah Yasmin dapat mengikutinya.