Hello, Parents! Sebagai orang tua yang anaknya sudah masuk dunia pendidikan pasti tidak asing dengan kegiatan market day, ya. Saat ini, banyak sekolah yang mengadakan kegiatan tersebut yang mana memiliki tujuan untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship pada anak-anak. Kabar bahagianya, kegiatan ini mulai dilakukan di bangku Sekolah Dasar (SD), tidak hanya dilakukan oleh anak-anak SMP atau SMA.
Selain pro dan kontra tentang anak dijadikan konten, mengajak anak belajar berbisnis di usia dini bisa juga menimbulkan pro dan kontra, lho. Tentu kontra ini terjadi di luar kegiatan sekolah, dong. Maksudnya, saat sekolah sedang tidak melaksanakan kegiatan market day tapi ada anak yang membawa barang ke sekolah dengan maksud untuk dijual. Bisa jadi ada beberapa orang tua yang memberikan komentar tidak menyenangkan hati. Misalnya, masih kecil sudah disuruh cari uang. Atau, bukannya sekolah disuruh fokus belajar malah disuruh sambil jualan. Orang tua macam apa! Hahaha.
Ya...kira-kira komentar-komentar "sedap" seperti di atas kadang menjadi perbincangan hangat di kalangan orang tua atau wali murid yang melihat langsung ada anak sedang belajar berbisnis di sela sela jam istirahat atau saat pulang sekolah. Mungkin bisa juga menjadi perbincangan tetangga atau saudara ketika melihat anak-anak usia dini berjualan di sekitar rumah. Duh...anak-anak bisa patah hati, nih, kalau sampai dengar cap cis cus dari orang-orang yang tidak tahu atau tidak paham tujuan mereka berjualan. 😆
Saya akan menulis perihal tips sukses belajar bisinis untuk anak-anak pada postingan berikutnya, ya. Sekarang, saya mau sharing ide belajar bisnis untuk anak-anak. Ide bisnis ini saya khususkan untuk anak usia dini atau SD sesuai dengan pengalaman saya yang mengizinkan Jasmine belajar berbisnis sejak dia mulai masuk SD. Tapi ide-ide yang saya bagikan bisa juga dieksekusi oleh anak SMP atau SMA karena sangat memungkinkan.
Mendukung Anak Belajar Bisnis.
3 Ide Belajar Bisnis Untuk Anak-Anak.
Di usia dini, anak-anak memang sangat disarankan untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan baginya. Bermain menjadi aktivitas yang dapat membuat moodnya bagus. Namun bukan hanya bermain saja, jika sudah mulai masuk SD tidak ada salahnya anak mencoba hal-hal baru seperti belajar berbisnis.
Jasmine ada ketertarikan berbisnis mungkin karena melihat keseharian orang tuanya saat di rumah sibuk dengan gadgetnya untuk berjualan online. Iya, kebetulan suami aktif berjualan sebagai reseller baju anak-anak. Kemudian, Jasmine kadang ikut membantu saya packing olah-oleh khas Banjarnegara yang dipesan secara online melalui Dipayuda. Mulai dari sini, mungkin dia juga ingin punya aktivitas bisnis.
Karena masih usia dini, ada baiknya mengenalkan bisnis kepada anak-anak, tuh, yang sederhana saja. Iya, tidak perlu mengajarkan bisnis yang sulit kepada anak. Cukup gunakan kreativitas yang dimiliki oleh anak dan biarkan ia bermain dengan bisnisnya sendiri. Namun, ketika anak mulai merasa kesulitan atau mendapatkan masalah, orang tua bisa membimbingnya.
Nah, berikut 3 ide belajar bisnis untuk anak-anak usia dini.
1. Bisnis Aksesori.
Ide belajar bisnis untuk anak-anak di urutan pertama yaitu bisnis aksesori. Ngomongin aksesori, tuh, identik dengan anak perempuan, ya. Kebetulan anak pertama saya yang mulai senang berbisnis ini perempuan. Rekomendasi ide bisnis aksesori pun menjadi pilihan Jasmine ketika belajar berbisnis.
Ada banyak macam aksesori yang dapat dijual. Aksesorinya ini bisa buat sendiri atau bisa juga beli. Misalnya, ikat rambut, bros, bando, gelang persahabatan, dan lain-lain. Membuat aksesori ini modalnya tidak besar. Kalau saya memilih untuk membeli di e-commerce untuk kembali dijual lagi. Modal awalnya kira-kira Rp 50 ribu, pelan-palan saja terpenting anak merasa enjoy.
2. Bisnis Makanan dan Minuman.
Nah, ide bisnis nomor dua ini sangat mungkin dilakukan dan banyak potensi cuan kalau yang dijual sesuai selera anak-anak. Hahaha. Orang tua yang punya hobi membuat snack, bisa banget kolaborasi dengan anaknya untuk turut memasarkan dagangannya, lho. Apalagi saat ini, tuh, anak-anak dilarang jajan di luar sekolah kecuali jika sudah jam pulang. Selain membawa bekal dari rumah, anak-anak diperbolehkan jajan di kantin sekolah. Tapi kalau di kelasnya ada yang membawa makanan atau minuman, banyak kemungkinan teman-temannya join buat beli.
3. Bisnis Alat Tulis yang Lucu-Lucu!
Ide bisnis yang terakhir ini juga dilakukan oleh anak saya. Dia kerap scroll toko online untuk memilih alat tulis yang lucu-lucu, lho. Mulai dari pensil, pulpen, rautan, buku catatan, sampai dengan spidol warna-warni yang saat ini lagi hits banget di TikTok. Hahaha. Emang kalau udah punya jiwa bisnis, tuh, apa saja dijadikan peluang ya, Bun. Lihat barang lucu menurutnya langsung saja diviralkan di kelas, lalu pada order. Ya ampuunn! Ini yang pesan tidak hanya teman cewek saja, lho. Kadang ada juga temen cowoknya pesan.
Belajar Bisnis Sejak Usia Dini, Kenapa Tidak?
Katanya, sekarang harus pandai-pandai menangkap peluang bisnis. Ketika anak-anak sudah mulai tertarik dalam dunia bisnis, ya kenapa tidak diizinkan dan didampingi untuk belajar berbisnis, ya. Karena saya sendiri sangat yakin, ketika sejak usia dini sudah tertarik dengan dunai bisnis maka saat dewasa nanti bisa jadi akan melanjutkan belajar berbisnis dengan bekal pengalaman berbisnis saat masih duduk dibangku SD atau SMP.
Perihal hasil berupa untung, orang tua bisa mulai menyampaikan pelan-pelan kepada anak. Ya...itung-itung sambil belajar Matematika dan belajar mengelola uang. Jangan lupa untuk membekali mental kepada anak ya, Bunda. Supaya mereka sedikit tahu dan paham risiko-risiko berbisnis.
Parents punya ide belajar bisnis untuk anak-anak? Bolehlah menambahkan di kolom komentar.