Baru-baru ini, aku makin menikmati pekerjaanku sebagai Ibu Rumah Tangga dan Pekerja Kantoran. Iya, kalian ngga salah baca, kok. Memang baru-baru ini, kira-kira tiga bulan.🙊 Menurut suami, ini pertanda baik, lho. Tak lama akan memiliki rumah baru, misalnya. 😂 Iya banget, kalau udah punya rumah sendiri, mau ngga mau harus menyelesaikan pekerjaan rumah sendiri. Kecuali memutuskan untuk menggandeng ART, ya.
"Selamat Idulfitri, Idah. Bagi foto keluarga, dong. Kangen Yasmin, nih!" Aku tersenyum saat membaca pesan dari seorang teman yang dikirim melalui whats app. Akupun segera membalasnya dengan menyentuh ikon lampiran, kemudian mencari foto terkini bersama keluarga. Sampai menemukan jepretan terbaru, aku baru sadar ternyata lebaran tahun ini kami ngga berfoto. Jangankan bersama keluarga, fotoku bersama Yasmin saja ngga ada yang terkini. 😢
"Punya anak pertama, dan perempuan, tuh, bakal boros karena banyak barang lucuuuuk-lucuuuuuuk!". Katanya, kata banyak orang. Dan alhamdulilla, pada kenyataannya aku cukup bisa mengendalikan diri, ngga selalu nyamperin yang lucuuuk dan emesh itu. 😄
Banyak juga yang bilang, betapa konsumtifnya punya anak perempuan. Mulai dari membeli mainan, sampai pakaian. Kerap gonta-ganti, gitu. Belum lagi saat main bareng dengan teman sebayanya dan melihat barang yang belum dia miliki, biasanya saat pulang langsung merengek minta dibeliin.
Orang tua musti banyak menyiapkan jawaban yang bisa melegakan hati Si Kecil. Musti pandai-pandai menjawab segala pertanyaan, dan punya stok jawaban beragam agar Si Kecil mengerti. Katanya, kalau Si Kecil meminta sesuatu, jangan langsung dibelikan. Beri mereka pengertian atau cara untuk mendapatkannya agar makin dewasa. Katanya (lagi) lho, ya. 😄
Kiira-kira, kapan si kecil mulai paham bahwa untuk memiliki sesuatu, tuh, membutuhkan proses? Aku ngga ingat, kapan tepatnya. Yang jelas, aku anak perempuan dan aku pernah meminta sepatu mayoret kepada Ibuku. 😂 Ini gara-gara nonton drumband dan melihat mayoretnya cantik banget memakai sepatu transparan, gitu. Yawlaa...🙊
Orang tua musti banyak menyiapkan jawaban yang bisa melegakan hati Si Kecil. Musti pandai-pandai menjawab segala pertanyaan, dan punya stok jawaban beragam agar Si Kecil mengerti. Katanya, kalau Si Kecil meminta sesuatu, jangan langsung dibelikan. Beri mereka pengertian atau cara untuk mendapatkannya agar makin dewasa. Katanya (lagi) lho, ya. 😄
Kiira-kira, kapan si kecil mulai paham bahwa untuk memiliki sesuatu, tuh, membutuhkan proses? Aku ngga ingat, kapan tepatnya. Yang jelas, aku anak perempuan dan aku pernah meminta sepatu mayoret kepada Ibuku. 😂 Ini gara-gara nonton drumband dan melihat mayoretnya cantik banget memakai sepatu transparan, gitu. Yawlaa...🙊
Saat ini, tepatnya tujuh belas bulan, aku telah dikaruniai anak pertama dan perempuan. Seperti yang dirasakan orang tuaku puluhan tahun silam, ternyata anggapan bahwa anak pertama akan memakai barang serba baru, tuh, HOAX. Karena pada kenyataannya, beberapa barang yang dipakai Yasmin adalah barang turun temurun atau lungsuran. Baby walker (punya Mas Agler) dan sepeda batita (punya Mbak Kia) menjadi salah duanya. 😁
Dua barang tersebut kami dapat dari saudara. Pada dasarnya, kami memang ngga berencana membelikan Yasmin baby walker mengingat masa manfaatnya yang ngga begitu lama. Ya...meski bisa dibilang baby walker ini cukup penting untuk merangsang otot kaki si kecil, tapi bagi kami cukup dengan belajar merangkak, atau jalan dengan didampingi. Konsekuensinya, boyok dan betis pegal-pegal. 😂Lain halnya dengan sepeda batita yang memiliki manfaat cukup panjang.
Kami berencana untuk membelinya. Namun karena ada saudara yang menawarkan pinjaman. Yaudah, demi kemaslahatan bersama, kamk pun langsung menggebetnya. 😄
Akhir-akhir ini, Yasmin sudah mulai lihai mengayuh sepedanya. Terkecuali jika ada teman yang membonceng, dia belum begitu kuat dan pasti minta tolong untuk didorong. 😘
Kami berencana untuk membelinya. Namun karena ada saudara yang menawarkan pinjaman. Yaudah, demi kemaslahatan bersama, kamk pun langsung menggebetnya. 😄
Akhir-akhir ini, Yasmin sudah mulai lihai mengayuh sepedanya. Terkecuali jika ada teman yang membonceng, dia belum begitu kuat dan pasti minta tolong untuk didorong. 😘
Omong-omong, ngga membeli dua barang ini bukan berarti kami sukses irit, ya. Karena anggaran yang telah direncakanan ternyata digunakan untuk kebutuhan lain yang ngga tahu apa karena lupa. Ini seperti uang hilang. Hahaha. Berbeda jika tetap untuk dibelanjakan, karena kami mendapat barang sesuai keinginan. Semisal sudah ngga terpakai, bisa disimpan untuk adik-adiknya kelak. Atau, bisa dijual kembali jika kondisi barang masih bagus. Uuuh...😎
Kelanjutan setelah lancar menggunakan sepeda batita yaitu naik satu level ke sepeda anak. Bisa sepeda dengan atau tanpa bantuan roda kecil. Di kampungku, main sepeda bersama teman-teman, tuh, menjadi salah satu akifitas yang menyenangkan di siang hari. Setelah pulang sekolah, gitu. Ngga peduli matahari sedang terik, anak-anak tetap saja mengayuh sepedanya dengan penuh bahagia. Pun sore hari, saat hendak berangkat mengaji. Mereka kompak naik sepeda ke Majlis.
Memang, ngga semua anak memiliki sepeda. Tapi menurut kami, bersepeda ngga hanya sebatas untuk olahraga, namun sebagai sarana untuk bermain bersama teman-teman, melatih keseimbangan badan, melatih konsentrasi, dan masih banyak manfaat lainnya bagi anak-anak. Makanya, kami berencana membelikannya untuk Yasmin.
Sebelum membeli, kami melihat koleksi dan mengintip harga sepeda anak yang bagus-bagus di MatahariMall.Com. Insya allah kali ini ngga pakai lungsuran lagi. *eh 😂
Sebelum membeli, kami melihat koleksi dan mengintip harga sepeda anak yang bagus-bagus di MatahariMall.Com. Insya allah kali ini ngga pakai lungsuran lagi. *eh 😂
Jadi, kapan kami akan membeli sepeda untuk Yasmin?
Rencananya saat usia Yasmin tiga atau empat tahun. Idiiih...masih lama banget, ya. Hahaha. Kalau ngga, menunggu Yasmin yang minta. Itupun ngga langsung kami belikan mengingat ada rambu-rambu yang musti dipahami oleh Yasmin, kelak. 😛
Yakinlah, ngga ada orang tua yang jahat, Nak. Melainkan sebaliknya. Orang tua ingin anak-anaknya lebih banyak belajar. Belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik, misalnya. Hanya saja, masing-masing orang tua punya cara dan strategi yang berbeda untuk mencapai tujuannya. Ya kaaan, BuBapaak? 😄
Yakinlah, ngga ada orang tua yang jahat, Nak. Melainkan sebaliknya. Orang tua ingin anak-anaknya lebih banyak belajar. Belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik, misalnya. Hanya saja, masing-masing orang tua punya cara dan strategi yang berbeda untuk mencapai tujuannya. Ya kaaan, BuBapaak? 😄
"Ya ampuun, jam istirahat masih di depan komputer. Istirahat napa. Apa ngga capek?"
Acap kali seorang teman menegurku saat jam istirahat dan aku justeru masih asyik di depan komputer. Waktu istirahat di tempat kerja memang cukup lama, enam puluh menit.
Tepat jam 12.00 WIB, alarm absensi sidik jari berbunyi. Selang beberapa menit, adzan duhur berkumandang. Aku pun bergegas ambil air wudhu, kemudian menuju mushola untuk sholat duhur. Waktu untuk beribadah maksimal lima belas menit. Lanjut ke kantin untuk makan. Lokasi kantin cukup dekat dengan musola, hanya beberpa langkah saja. Di sini aku biasanya hanya menghabiskan waktu lima belas menit. Tuuuh, masih cukup banyak waktu istirahatku, kan?
Bagiku, istirahat ngga melulu merebahkan badan. Sebagai Blogger, bagiku duduk di depan komputer sekadar untuk membaca tulisan teman-teman Blogger yang telah masuk daftar kunjungan merupakan salah satu wujud dari istirahat. Aktivitas ini biasa disebut dengan Blogwalking.
Bila dalam sehari bisa membaca blog post terbaru milik teman-teman Blogger, rasanya menyenangkan. Bagiku, kegiatan semacam ini termasuk me time. Apalagi jika bisa sampai mempublish tulisan saat jam istirahat, uuuuh...begitu sempurna. Tapi ini jarang kulakukan karena untuk menerbitkan tulisan di blog membutuhkan waktu lebih dari tiga puluh menit. Terkecuali tulisan sudah nangkring di draft, dan tinggal merapihkan. Bisa jadi klik terbitkan!
Aktivitas blogging yang kerap kusebut me time ngga hanya dengan memanfaatkan waktu istirahat di kantor. Di rumah pun kalau Yasmin sudah istirahat, pekerjaan rumah sudah beres, aku kembali menikmati waktu luang untuk Blogging menggunakan smartphone.
"Yawlooo...hidupmu buat ngeblog dowang ya, Dah!"
Hahaha...ya ngga laaah. Ngga melulu waktu luang kugunakan untuk blogging. Ngga melulu juga me time aku tuh blogging. Aku udah punya table time buat kegiatan harianku, dong. Lagipula, untuk menulis di blog pun membutuhkan mood yang bagus. Ngga mungkin tiap jam, tiap waktu. Ngga seperti chating, ya. 😂
Lalu, jika aku memposisikan blogging sebagai me time, partner terbaikku yaitu suami, ngapain? Apakah sama-sama menulis?
NGGAAAAA!
Kami punya aktivitas me time yang berbeda. Sama-sama pegang notebook, tapi beda aktifitas yang dikerjakan. Sama-sama pegang smartphone, tapi beda aplikasi yang dibuka.
Aku ngeblog, suami nge-games. Dan kalau sudah sama-sama di depan gadget, kami betul-betul ngga berkomunikasi. Sibuk dengan dunianya sendiri. Sampai ngga bersuara. Tapi ini ngga bertahan lama, paling satu sampai dua jam kami fokus dengan aktivitas masing-masing. Karena setelahnya, ada alarm alami yang mengingatkan kami untuk kembali ke dunia nyata.
"Bikin yang anget-anget, ah!"
Aku atau suami sama-sama menyukai kehangatan. *eh* 🙊 Segelas teh dan beberapa keping roti menjadi teman setia yang selalu sukses menghangatkan dan cukup bikin kenyang. Teh yang kami konsumsi adalah teh hijau Kepala Djenggot. Teh ini dikenal sebagai teh yang bagus untuk diet. Namun, selain itu ternyata ada banyak manfaat lain yang untuk menjadikan tubuh makin sehat karena antioksidan yang ada di dalam teh hijau cap kepala jenggot cukup baik.
Teh hijau kepala jenggot memiliki keunggulan dimana proses produksinya menggunakan teknologi canggih sehingga segala kandungan gizi dan nutrisi yang ada di dalam teh ini tetap dapat dipertahankan dengan baik. Yaa...meski cara me time yang menyenangkan bagi kami berbeda, tapi tetap sehatea kalau masalah konsumsi teh yang menyehatkan. 👫
Teh hijau kepala jenggot memiliki keunggulan dimana proses produksinya menggunakan teknologi canggih sehingga segala kandungan gizi dan nutrisi yang ada di dalam teh ini tetap dapat dipertahankan dengan baik. Yaa...meski cara me time yang menyenangkan bagi kami berbeda, tapi tetap sehatea kalau masalah konsumsi teh yang menyehatkan. 👫
Omong-omong, kalian konsusmsi teh kepala djenggot juga, kan? Kalau belum konsumsi, cobain, deh. Jangan lupa share cerita #sehatea versi kalian, ya. Teh hijau ini berbeda dengan teh pada umumnya.
BuIbu, adakah yang pernah menjalani program diet saat sedang hamil? Sini-sini, duduk sebentar sambil sharing cerita tentang diet saat hamil.Saya, tuh, sedang ada pada titik itu, Hamil 7 Bulan dan Diminta untuk Diet. 😂
Ngga pernah terbayang sebelumnya, aku bakal menjalani program diet di usia kehamilan tujuh bulan. Secara di usia ini, sebagian besar BuMil udah lepas dari fase morning sick dan kejutan dari si kecil pada tri semester awal. Sebagai gantinya, BuMil lagi tambah doyan makan dan ngemil. Ngeselinnya, kadang BuMil kerap kalap dengan makanan enak dan kurang memfilter makanan atau camilan, asal enak langsung lahap. *nunjukdiri* 😄
Masuk usia kandungan tujuh bulan, dr. Trisno memintaku untuk diet. Ya, saat itu aku lagi periksa kehamilan di Panti Nugroho dan dr. Trisno agak kaget melihat perkembangan berat badanku dan juga janinku.
Konsultasi Diet dengan Dokter Kandungan.
"Eh, kamu diet, ya. Bayi kamu chuby banget. Berat badanmu juga. Tadi aku lihat naiknya lumayan banyak."Deeegh! Aku kaget saat dr. Trisno memintaku untuk diet. Mbak Eka, perawat yang mendampingi dr. Trisno, memberi senyum sambil meledekku.
Baca dulu Ketika Ibu Hamil diminta Untuk Diet.
"Jangan takut, Mbak. Dietnya ibu hamil ngga seperti diet setelah hamil."
Ekspresi wajahku yang kurang mengenakan ketangkap Mbak Eka. Ketahuan kalau ada rasa takut dalam diri. Sementara Tante yang duduk di depan meja dokter justeru nampak bahagia. Mungkin karena melihat wajah chuby calon ponakannya kalik, ya. 🙊
BINGUNG. Bagiku, diet saat perut lagi isi janin, tuh, gokil banget. Ini gimana cara dietnya? Kalau aku diet, gimana dengan asupan gizi untuk janinku? Gimana kalau calon bayiku kekurangan gizi? Gimana kalau malah berat badannya berkurang? Inilah yang membuatku bigung. Tapi setelah mendapat penjelasan dari dr. Trisno lebih tenang karena ternyata menu diet ibu hamil tuh memang ada. Ngga asal diet yang sampai menyiksa Ibunya, apalagi janinnya. Apalagi saat itu sedang bulan puasa, harus menjaga menu buka puasa untuk ibu hamil, dong. Ini kalau pas lagi puasa lho, ya. Hihihi.
"Jangan takut, Mbak. Dietnya ibu hamil ngga seperti diet setelah hamil."
Ekspresi wajahku yang kurang mengenakan ketangkap Mbak Eka. Ketahuan kalau ada rasa takut dalam diri. Sementara Tante yang duduk di depan meja dokter justeru nampak bahagia. Mungkin karena melihat wajah chuby calon ponakannya kalik, ya. 🙊
BINGUNG. Bagiku, diet saat perut lagi isi janin, tuh, gokil banget. Ini gimana cara dietnya? Kalau aku diet, gimana dengan asupan gizi untuk janinku? Gimana kalau calon bayiku kekurangan gizi? Gimana kalau malah berat badannya berkurang? Inilah yang membuatku bigung. Tapi setelah mendapat penjelasan dari dr. Trisno lebih tenang karena ternyata menu diet ibu hamil tuh memang ada. Ngga asal diet yang sampai menyiksa Ibunya, apalagi janinnya. Apalagi saat itu sedang bulan puasa, harus menjaga menu buka puasa untuk ibu hamil, dong. Ini kalau pas lagi puasa lho, ya. Hihihi.
Kunci Sukses Diet Saat Hamil.
"Please, no gorengan, bakso, apalagi mie instant."
Pak Dokter mewanti-wanti dengan ekspresi yang menggemaskan. *eh* Ini dietnya hampir samaan dengan diet para gadis yang punya body bohay, ya. Hahaha. Nasehat dari Pak Dokter ngga berhenti sampai situ, kok. Masih banyak hal yang disampaikan, gimana cara diet yang benar, Ibu sehat, janin pun terus berkembang sesuai usianya.
"Ini usia kehamilanmu tujuh bulan. Artinya, kamu masih punya waktu kurang lebih dua bulan lagi untuk memantau perkembangan janinmu."
Yayaya...dua bulan itu masih cukup lama. Sementara kalau aku ngga bisa kontrol makan, bisa-bisa aku akan makin SUBUR. 😂
Sebenarnya peningkatan berat badan saat hamil sangat wajar dialami oleh para BuMil. Ini juga menjadi salah satu indikasi baik bagi BuMil dan janin. Namun jika naiknya berat badan terlalu berlebihan atau ngga sesuai dengan usia kehamilan, diet memang diperlukan. Beruntung, Pak Dokter berbagi tips diet untuk Ibu hamil. 😎
Nah, berikut Tips Diet Bagi Ibu Hamil.
😎 Batasi camilan yang manis dan tinggi kalori, seperti kue dan gorengan. Sebagai gantinya, BuMil lebih banyak konsumsi buah sebagai camilan atau biskuit gandum. Minuman manis juga dikurangi. Sebagai gantinya, perbanyak minum air putih.
😎 Pilih menu makanan yang menyehatkan, dan bernutrisi tinggi. Kalau kalian sepertiku, yaitu punya anemia, jangan lupa konsumsi makanan dan buah yang dapat mencukupi kebutuhan gizi Ibu dan janin.
😎Banyak bergerak dan ngga boleh malas-malasan. Ikut senam hamil, olahraga berenang, atau jalan tanpa alas kaki. Ini cukup membantu diet sehat a la BuMil.
Aku menanggapi serius perihal diet saat sedang hamil karena memang cukup was was kalau sampai ada risiko baik untuk aku maupun calon bayi. Makanya, aku pun mengikuti saran dari Pak Doter. Alhamdulillaah setelah menjalani diet, berat badanku naiknya ngga begitu ekstrim, tergolong standard. Pun dengan Baby Yasmin yang lahir dengan berat badan 3 kg. 👪
😎 Pilih menu makanan yang menyehatkan, dan bernutrisi tinggi. Kalau kalian sepertiku, yaitu punya anemia, jangan lupa konsumsi makanan dan buah yang dapat mencukupi kebutuhan gizi Ibu dan janin.
😎Banyak bergerak dan ngga boleh malas-malasan. Ikut senam hamil, olahraga berenang, atau jalan tanpa alas kaki. Ini cukup membantu diet sehat a la BuMil.
Aku menanggapi serius perihal diet saat sedang hamil karena memang cukup was was kalau sampai ada risiko baik untuk aku maupun calon bayi. Makanya, aku pun mengikuti saran dari Pak Doter. Alhamdulillaah setelah menjalani diet, berat badanku naiknya ngga begitu ekstrim, tergolong standard. Pun dengan Baby Yasmin yang lahir dengan berat badan 3 kg. 👪