"Jiwo ngga takut binatang!"
"Ya ngapain takut, kan?"
Celotehan antara Anak dan Ibu terdengar begitu renyah. Si kecil berjalan santai sambil digendeng Ibunya. Ada banyak celotehan-celotehan mereka yang terekam di otak ini. Beberapa celotehan ringan yang kudengar pun menyisakan pertanyaan.
"Syaquita bakal kayak gitu juga ngga, ya. Pas seusia Jiwo, kelak. Sepanjang perjalanan selalu saja ada yang dibahas."
Ini bukan berarti aku membandingkan atau berkeinginan Syaquita akan seperti Jiwo. Aku paham, bahwa tiap anak itu punya kelebihan dan keunikan masing-masing. Namun ada sebuah harapan, bahwa nanti akan ada komunikasi yang asyik antara aku dan Syaquita saat sedang jalan-jalan.
Siang itu, aku bersama beberapa teman Blogger Banyumas dan Blogger Wonosobo main ke TRMS Serulingmas. Sebuah taman rekreasi margasatwa di Banjarnegara yang di dalamnya terdapat beragam satwa. Mulai dari satwa yang menggemaskan seperti burung, sampai yang membuat deg-degan tiap melihatnya seperti si Raja Hutan, Singa.
Ini bukan kali pertama aku mengajaknya ke Serulingmas. Dulu, saat usianya belum genal satu tahun, aku mengajaknya main ke Serulingmas. Dia cukup tertarik melihat beragam satwa yang berada di dalam kandang. Namun, kunjungan kali ini berbeda.
"Takuuuut. Takuut!"
Di depan Syaquita ada seekor Onta yang sedang asyik keliling kandangnya. Onta ngga bakal keluar kandang, apalagi ia sedang makan siang. Tapi Syaquita betul-betul ketakutan. Kedua tangannya meremas lenganku, wajahnya berpaling dari Onta dan kepanya ndusel ke dada. Takut, dia betul-betul takut. Akupun kembali mengajaknya jalan. Kali ini menuju kandang Orang utan.
"Takuut. Takuut, Bu. "
Syaquita kembali teriak dan kali ini terlihat lebih takut daripada tadi saat aku ajak melihat Onta. Aku langsung menggendongnya, mendekapnya, karena dia nyaris menangis. Sambil jalan pelan, aku berusaha untuk menenangkannya.
Rute jalan aku putar ke area permainan. Syaquita minta turun dan jalan sendiri karena melihat kereta mini, komedi putar, dan permaianan anak kecil lainnya. Sayangnya saat itu, permainan sedang tidak beroperasi. Yaudah, kami hanya melihat dan sesekali menyentuh pagar permainan. Alhamdulillaah...mood dia kembali membaik.
Berjalan kurang lebih lima ratus meter, ada kandang Beruang. Syaquita pun kembali teriak takut dan aku langsung mendekapnya. Ngga semua binatang dia takuti. Ada ayam, cicak, semut, kerbau, mereka adalah binatang yang tak ditakutinya. Mungkin Singa, Onta, adalah hewan yang baru baginya. Butuh perkenalan dahulu untuk bisa berinteraksi atau sekadar memandangnya.
Syaquita, 19 bulan, dia belum bisa menatap hewan, apalagi bersahabat. Dia belum bisa menikmati atraksi hewan, apalagi berkomunikasi. Tenang sayang, suatu saat nanti, Ibu akan mengajakmu ke TRMS Serulingmas lagi untuk melihat koleksi hewan. Mungkin tepatnya saat usiamu dua tahun lebih, atau seusia Jiwo, anak sulung Bunda Pungky. Mungkin di usia itu, kamu sudah dapat berinteraksi atau sekadar menyapa hewan-hewan yang ada di dalam kandang. 😘
Adakah yang mengalami hal serupa dengan anakku, BuIbuu? 🙆
Di Taman Limbangan |
"Syaquita bakal kayak gitu juga ngga, ya. Pas seusia Jiwo, kelak. Sepanjang perjalanan selalu saja ada yang dibahas."
Ini bukan berarti aku membandingkan atau berkeinginan Syaquita akan seperti Jiwo. Aku paham, bahwa tiap anak itu punya kelebihan dan keunikan masing-masing. Namun ada sebuah harapan, bahwa nanti akan ada komunikasi yang asyik antara aku dan Syaquita saat sedang jalan-jalan.
Siang itu, aku bersama beberapa teman Blogger Banyumas dan Blogger Wonosobo main ke TRMS Serulingmas. Sebuah taman rekreasi margasatwa di Banjarnegara yang di dalamnya terdapat beragam satwa. Mulai dari satwa yang menggemaskan seperti burung, sampai yang membuat deg-degan tiap melihatnya seperti si Raja Hutan, Singa.
Ini bukan kali pertama aku mengajaknya ke Serulingmas. Dulu, saat usianya belum genal satu tahun, aku mengajaknya main ke Serulingmas. Dia cukup tertarik melihat beragam satwa yang berada di dalam kandang. Namun, kunjungan kali ini berbeda.
"Takuuuut. Takuut!"
Di depan Syaquita ada seekor Onta yang sedang asyik keliling kandangnya. Onta ngga bakal keluar kandang, apalagi ia sedang makan siang. Tapi Syaquita betul-betul ketakutan. Kedua tangannya meremas lenganku, wajahnya berpaling dari Onta dan kepanya ndusel ke dada. Takut, dia betul-betul takut. Akupun kembali mengajaknya jalan. Kali ini menuju kandang Orang utan.
"Takuut. Takuut, Bu. "
Syaquita kembali teriak dan kali ini terlihat lebih takut daripada tadi saat aku ajak melihat Onta. Aku langsung menggendongnya, mendekapnya, karena dia nyaris menangis. Sambil jalan pelan, aku berusaha untuk menenangkannya.
Rute jalan aku putar ke area permainan. Syaquita minta turun dan jalan sendiri karena melihat kereta mini, komedi putar, dan permaianan anak kecil lainnya. Sayangnya saat itu, permainan sedang tidak beroperasi. Yaudah, kami hanya melihat dan sesekali menyentuh pagar permainan. Alhamdulillaah...mood dia kembali membaik.
Berjalan kurang lebih lima ratus meter, ada kandang Beruang. Syaquita pun kembali teriak takut dan aku langsung mendekapnya. Ngga semua binatang dia takuti. Ada ayam, cicak, semut, kerbau, mereka adalah binatang yang tak ditakutinya. Mungkin Singa, Onta, adalah hewan yang baru baginya. Butuh perkenalan dahulu untuk bisa berinteraksi atau sekadar memandangnya.
Syaquita, 19 bulan, dia belum bisa menatap hewan, apalagi bersahabat. Dia belum bisa menikmati atraksi hewan, apalagi berkomunikasi. Tenang sayang, suatu saat nanti, Ibu akan mengajakmu ke TRMS Serulingmas lagi untuk melihat koleksi hewan. Mungkin tepatnya saat usiamu dua tahun lebih, atau seusia Jiwo, anak sulung Bunda Pungky. Mungkin di usia itu, kamu sudah dapat berinteraksi atau sekadar menyapa hewan-hewan yang ada di dalam kandang. 😘
Adakah yang mengalami hal serupa dengan anakku, BuIbuu? 🙆