Bagi sebagian orang, mungkin kampung damar kurang menarik untuk dikunjungi. Di dalamnya hanya ada bibit pohon, pohon pinus, dan beberapa jenis pohon lainnya. Lalu, ada beberapa tempat duduk yang masih sangat sederhana. Pun dengan gubuk yang ngga terlalu besar di dekat pintu masuk. Bisa dibilang, tempat ini masih jauh dari kata rekomendasi untuk sebuah tempat wisata meski namanya Wisata Pendidikan Kampung Damar.
Standby, ciiiisss... |
Tapiiiii...menarik atau ngga suatu tempat wisata sebenarnya tergantung pada diri sendiri dan bagaimana cara kita mengemas tempat tersebut menjadi tempat nyaman atau bahkan istimewa. Begitu, kan?
Masuk tempat wisata ini, yang pertsma kami cari adalah lahan yang rata dan teduh karena Yasmin saat itu bobo pules. Tak jauh dari area parkir, kami menumukan tempat yang cukup nyaman. Suami pun menggelar tikar yang sudah kami bawa. Akhirnya, pelan-pelan kami mulai menemukan kebahagiaan di sini.
Sembari menunggu Kecemut bangun, aku bersama suamik menuju gubuk kecil yang sepertinya memang disediakan untuk berfoto. Dan tahukah kalian, di sini kami foto sok romantis seperti anak ABG yang lagi memperbanyak stok foto mesra untuk dipamerkan kepada khalayak ramai. Hahaha. Sungguh, moment ini di luar dugaan.
Mesraan di atas tikar... |
Ada berapa banyak stok foto mesra yang diambil menggunakan tripod? Lebih dari lima puluh jepretan. Hahaha. Dan ini moment ini sukses membuat bahagia karena kami hampir ngga pernah foto berdua dan mesra-mesaraan. Beruntungnya nih, tempat ini ngga terlalu ramai. Jadi kami bebas banget mau melakukan adegan seperti apa terpenting ngga sampai lepas baju. 🙊
Kami menyudahi sesi poto berdua karena udah capek setting timer. Lagi pula, kami sudah terlalu lama meninggalkan Yasmin. Sepertinya tepat waktu karena saat menghampirinya, dia mulai gerak. Pertanda akan bangun dari tidur panjangnya. Ya, dia tidur di atas tikar kira-kira empat puluh lima menit. Lama banget, kan? Mau bangunin lebih awal, kasihan. Yaudah, kami mengalah untuk sarapan agak siang kira-kira jam 09.30 WIB.
Jangan lupa buang sampah ke tempatnya... |
Sampah bekas sarapan, jajan, dan minuman sudah kami masukan dalam satu kresek. Lalu, hasil pungut sampah si kecil yang tak seberapa, kami gabungkan. Tanpa diminta, Yasmin membawa sampah-sampah itu dengan tangan ringan. Uuuwh...bahagiaanyaaa! 👪
Buat kalian yang mau main ke Kampung Damar, persiapkan segala kebutuhan terutama kebutuhan si kecil terkait dengan makanan dan minuman karena di tempat ini belum tersedia warung. Kampung Damar berlokasi di Desa Watubelah, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara. Jika sedang ada penjaganya, kalian cukup membayar Ro 3.000 per orang. Harga tiket masuk sudah termasuk biaya parkir.
Mari bahagia. 🤗