"Duuh...sesekali saja main ke Depo Pelita deh, Yah. Mainan anak di rumah kan sudah cukup komplit. Maksimalkan saja penggunaannya buat Yasmin." Di tengah-tengah obrolan sebelum istirahat malam, tiba-tiba aku bermimpi. Eeeeh...ini gimana ceritanya, belum tidur tapi sudah mimpi. Hahaha. Bukan, bukan bermimpi saat sedang bobok cantik, tapi ini adalah impian. Biar otot ngga terlalu tegang, kami kerap menyelipkan angan-angan dalam suatu obrolan yang kadang sampai membuat kami ngikik parah sampai membangunkan gadis kecil yang sedang tidur pulas di tengah-tengan kami.
Impian: punya taman labirin di belakang rumah. Boleh? Qiqiqi |
Bagiku, salah satu obrolan menarik ketika hendak istirahat malam dan suami sedang dalam kondisi fit adalah tentang impian. Bagaimana tidak, karena dengan memiliki impian, kami merasa makin semangat dalam menjalani kehidupan yang makin ke sini makin terasa istimewa. Hihihihi. Jangan dikira obrolannya bakal menjadi berat atau malah menjadi sebuah beban, ya. Bukan, bukan itu tujuan obrolannya, kok. Kami hanya sekadar berbagi ide, impian, yang tanpa kami sadari biasanya akan mendapat semacam kesepakatan.
Obrolan perihal impian aku, impian suami, yang pada akhirnya menjadi impian kami semakin seru bila sudah masuk pada ranah duit duit duit. Aaaah...dikira impian itu bisa didapat tanpa lembaran rupiah? Ooowh...tentu saja bisa, tapi ngga semua impian lah, ya. Makanya, perlu banget menjadi manusia yang banyak akal untuk mewujudkan sebuah mimpi.
Kalau buat tempat ginian, butuh duit berapa? Qiqiqiqi |
"Semisal punya banyak bola warna-wani sampai bisa dibuatkan tempat mandi bola, rumah bakal tambah ramai ya, Bu." Dududuuh...ini masuk khayalan atau impian ya, Suamik? Kalau memang ada tempat, sepertinya eman-eman untuk tempat mandi bola, deh. Kecuali hanya memerlukan tempat yang ngga begitu luas, cukup seukuran kolam dari karet gitu, ya.
Tunggu dulu...
Itu bakal beli berapa banyak bola untuk memenuhinya, ya? Butuh duit berapa itu, ya. Aaaah...itu, sih, pertanyaan receh dari suami. Kalau aku, mah, ngga mikirnya gampang! Qiqiqi. Cukup menunggu diskonan dari toko online atau menunggu diskon HARBOLNAS (Hari Belanja Online Nasional) di Bukalapak, satu per satu impian bakal terwujud. Apalagi, kadang ada yang ngasih diskonnya berlebihan banget sampai ngasih gratis ongkos kirim. Duuuh...ini godaan banget dan bagaimana perempuan ngga kepincut, ya. Fufufufu.
Kepincut, boleh. Tapi jangan lupa musti cerdik sebelum benar-benar terperangkap dalam Harbolnas supaya Suamik tetap dalam posisi nyaman. Hihihi. Nah, berikut ada empat cara untuk mengontrol napsu belanja saat Harbolnas.
Menyusun daftar belanja terlebih dahulu,
Meski belanja online punya risiko lebih boros karena mata lebih cepat melihat barang lain di sebelahnya, kamu tetap bisa mengontrolnya dengan membuat daftar belanja. Kunjungan ke situs jual beli online terpercaya seperti Bukalapak dijamin bebas kemungkinan boros berkat kontrol terhadap produk apa saja yang hendak dibeli. Kemungkinan membeli produk diluar daftar bisa dihindari yang artinya total belanja melebihi budget tidak akan dialami.
Masukan keranjang belanja, ya. Hahaha |
Membandingkan harga dan mengambil yang termurah,
Saat belanja online, usahakan untuk membandingkan harga karena di sini lah kamu menjumpai banyak penjual. Mencari mainan anak, misalnya. Maka akan menjumpai banyak hasil pencarian, dan kamu bisa memilih yang termurah. Jadi, ketika diberi kesempatan membayar lebih rendah namun mendapatkan produk yang kualitasnya sama, maka jangan diabaikan begitu saja. Usahakan untuk dicermati dan akan semakin hemat kalau semua belanjaan kamu pilih dari harga terendah.
Baiknya belanja di satu penjual online,
Ini sebenarnya susah karena kadang ngga semua produk yang diinginkan ada di satu pelapak. Tapi kamu harus mempertimbahkan, bahawa akan tetap hemat kalau tidak belanja di banyak Pelapak. Pelan-pelan dicoba dulu, cukup belanja di satu Pelapak saja. Tujuannya adalah menghindari beban biaya pengiriman beberapa kali karena ketika belanja di satu toko maka ongkirnya cukup sekali saja. Kecuali jika belanjaan yang diorder melebihi berat 1.3 kg, maka kamu akan dikenai ongkir dua kali sesuai kelipatan beratnya. Sehingga untuk belanja produk yang ringan misal baju, jilbab, kosmetik, dan sejenisnya pilih transaksi di satu toko saja. Bisa ngga, hayo?
Mencari penjual online yang tidak terlalu jauh,
Lokasi penjual yang jauh dari tempat tinggal kamu, bisa membuat diskon yang didapatkan tidak terasa, alias menguap begitu saja. Bisa jadi belanja yang harusnya mendapatkan potongan harga Rp 30 ribu, namun karena Pelapaknya cukup jauh, maka ongkirnya lebih dari diskon. Bagaimana? Ngga jadi ngirit, kan? Hahaha.
Belanja online mudah, tapi jangan memudahkan, ya. Musti cermat dan sedikit cerdik. Apalagi untuk sebuah barang impian, ini harus dibicarakan dahulu dengan Suamik atau Teman. Sekadar minta pendapat supaya ngga menyesal dikemudian dan ngga ada perdebatan sengit dengan Suamik karena salah pilih barang. Hihihi. Jangan asal kepincut ya, BuIbuuuk.