Bukan tanpa sebab aku nostalgia ke masa SMA. Ini karena chating sama Mbak Noe, teman Blogger dari Serang yang saat ini makin doyan fotografi dan edit-edit foto, gitu. Hasil jepretannya kece-kece abis. Yaaaa gimana lagi, dia kan kameranya emang bagus. Udah gitu, dia hobi traveling, Travel Blogger hits, gitu. Pantas lah, ya, hasil fotonya selalu saja cetar. *Ngga boleh iri ya, Dah. 🙊
Kabar baiknya, nih, hampir tiap kali kami chat, tuh,ghibahin orang berujung pada ide buat tema blog post. Gaya banget, kaaaan? Sombong banget, kaan? Padahal kami ngobrolnya ringan-ringan banget, lho. Tapi emang dasarnya hobi menulis dan sama-sama suka kurang ide, ketimbang blog ngga diupdate, apa yang diobrolin bisa kami jadikan tema nulis. Kan lumayaan. Hahaha.
Saat Mbak Noe memberi clue tentang sepatu pantofel, yang ada di pikiranku adalah tentang teman-teman SMA dan segala peraturan dari sekolah yang membuat siswa ngga bisa pakai sepatu modis. 🤣
Apakah kalian pernah mendapat point atau hukuman dari guru piket gara-gara ngga pakai sepatu warna hitam? Dududuuh...jangan-jangan cuma aku dowang yang ngga pernah berani bergaya pakai sepatu dengan model kece dan warna cerah. Saban hari pakai sepatu warna hitam dan itu model pantofel semua. 🤣
Dulu, tahun dua ribu sekian, sewaktu SMA, Sekolahku mengeluarkan peraturan bahwa seluruh siswa harus memakai sepatu warna hitam. Ngga peduli meski hanya punya satu sepatu, tetap harus dipakai dari Senin sampai Sabtu. Walau sepatu baru kehujanan, tetap harus pakai sepatu warna hitam. Betul-betul susah mendapat toleransi. Diih...ketat banget, ya? HoOh...apalagi yang namanya Pak Nono, guru olahraga yang disiplin banget. Menjumpai sepatu belang dikit saja, kadang langsung dipanggil. 🙈
Kabar baiknya, nih, hampir tiap kali kami chat, tuh,
Manis, kan. . . 🙊 |
Apakah kalian pernah mendapat point atau hukuman dari guru piket gara-gara ngga pakai sepatu warna hitam? Dududuuh...jangan-jangan cuma aku dowang yang ngga pernah berani bergaya pakai sepatu dengan model kece dan warna cerah. Saban hari pakai sepatu warna hitam dan itu model pantofel semua. 🤣
Dulu, tahun dua ribu sekian, sewaktu SMA, Sekolahku mengeluarkan peraturan bahwa seluruh siswa harus memakai sepatu warna hitam. Ngga peduli meski hanya punya satu sepatu, tetap harus dipakai dari Senin sampai Sabtu. Walau sepatu baru kehujanan, tetap harus pakai sepatu warna hitam. Betul-betul susah mendapat toleransi. Diih...ketat banget, ya? HoOh...apalagi yang namanya Pak Nono, guru olahraga yang disiplin banget. Menjumpai sepatu belang dikit saja, kadang langsung dipanggil. 🙈
Btw nih, ya. Saat sekolah dulu, aku ambil jurusan AP (Administrasi Perkantoran) di SMK Negeri, gitu. Namanya anak AP, kan rata-rata suka bersolek dan agak memperhatikan penampilan. Nah, untuk masalah sepatu pantofel ini, aku and the gengs kerap beli sepatu di pasar. Hahaha. Iya, belinya di pasar kota. Dari pintu masuk sebelah barat, ambil arah kanan. Kurang lebih lima puluh meter sudah sampai, deh.
Di tempat ini ada beberapa penjual yang sudah kami jadikan langganan. Tinggal pilih sepatu, lalu tinggal bayar. Ngga perlu nawar-nawar, gitu. Dan kalian tahu harganya berapa? Ngga sampai Rp 50 ribu, Sist. 🤣🤣 Uniknya nih, kami kalau beli selalu rombongan meski yang jadi beli hanya satu atau dua. Lainnya cuma lihat-lihat, kalik saja ada yang cocok dan bisa dibeli kapan-kapan. 🙈
Belanjanya tinggal klik... |
Kalian punya kisah tentang sepatu pantofel? Cerita, doong! ❤❤