Arti kata terima kasih bagi bidadari kecilku adalah tentang pemberian. Ada orang yang memberi jajan, atau barang lain yang menyenangkan baginya, pasti dia akan mengucap terima kasih. Baginya, terima kasih baru sebatas itu, ngga lebih. Dia belum paham bahwa, terima kasih yang sesungguhnya, tuh, erat dengan rasa syukur dan juga bahagia. Makanya ketika kemarin aku mengajak Syaquita jalan ke Yogyakarta dan merasa sangat bahagia, aku merasa harus berterima kasih kepadanya. ❤
Kebahagiaan khaqq |
Nak...nak...anak Ibu yang belum bisa lepas diapers saat bobok malam,
Semoga kamu masih ingat saat pertama kali menginjakan kaki di atas pasir Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Saat itu, kamu turun dari mobil dan digandeng Mbak Ella, teman Ibu yang punya mental mboncengan. Ibu memilih ada di belakang kamu karena harus mempersiapkan peralatan main yang dibawa dari rumah. Ada ember kecil bekas fun doh, sendok, mangkuk, beserta tutupnya. 🌝
Nak, ini adalah salah satu mimpi kita, bermain pasir sepuasnya di pantai. Ya, kita yang biasanya mainan pasir amat terbatas di samping rumah, sore itu kita mengumpulkan pasir lalu dicetak berjejer. Betapa bahagianya Ibu melihat kamu begitu semangat memasukan pasir ke dalam wadah, lalu menumpahkannya membentuk tabung. 🛢
Baca juga: Risiko mengajak si kecil ke Pantai.
Nampaknya kamu ngga akan bosan bermain seharian di pantai. Belum lagi ombak yang beberapa kali menghampirimu saat sedang mengambil pasir. Antara kaget, ingin lari, dan mengikuti arus ombak, ekspresi kamu saat itu. Sayang banget, hari sudah hampir gelap. Ibu harus segera menggendongmu dan lari menuju kamar mandi dekat pantai. 🏖
Sebenarnya ada sedikit rasa khawatir saat Ibu mengajakmu ke pantai. Selain masih telalu dini, ada beberapa risiko yang cukup menjadi pertimbangan. Tapi Ibu yakin, selagi Ibu mendampingi kamu, insya allah aman.
Ini baru sececah kebahagiaan Ibu, kebahagiaan kita, di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Masih ada beberapa destinasi wisata di Yogyakarta yang membuat kamu betah berlama-lama hanya untuk sekadar duduk. Di kompleks Malioboro, misalnya. Hanya dengan lari-lari kecil dan duduk di tepi jalan Malioboro, kamu bahagia banget.
Oiya, ada kejadian yang norak luar biasa dan ini musti kamu ingat baik-baik.
Hari pertama di Yogyakarta, kita menginap di hotel dekat Malioboro. Di hotel tersebut ada fasilitas kolam renangnya. Tahu sendiri lah, ya, kamu kan hobi banget mainan air di kolam renang. Jadi, Ibu ngga heran kalau kamu langsung minta renang. Beruntung, nih, ada Mbak Ella yang suka terapung di atas kolam, semua teratasi. 🏊♂️🏊♀️
Sore itu cuaca sekitar masih terang panas hot, disela-sela renang, ada pesawat terbang melintasi kolam renang. Tepat di atas kolam renang dan kamu heboh dadah dadah! Hahaha. Geli sebenarnya, tapi Ibu bahagia merasa bahagia melihat kamu tertawa dan teriak kegirangan. Subhanallah banget, ya.
Baca juga: Persiapan traveling ke Yogyakarta.
Nak...nak...anak Ibu yang tiap bangun pagi minta dibuatin susu,
Ada yang perlu Ibu sampaikan. Sebenarnya Ibu ngga perlu menyampaikan, sih. Kita anggap ini sebagai catatan untuk perjalanan kita berikutnya, ya. Bahwa ada sedikit drama menjelang keberangkatan. Sedikit, tapi sukses membuat Ibu trauma.
Bahwasanya, apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut orang lain. Kita dapat meyakinkan diri, percaya diri, tapi kita ngga tahu yang terbaik untuk orang lain. Perihal ini, Ibu minta maaf karena baru bisa menuliskan saja, sebagai pengingat.
Satu hal lagi yang sempat Ibu dengar. Yaitu tentang rencana perjalanan atau itinerary. Ada yang bilang rundown telah kita buat itu amburadul, ngga keceeh. Ini PR buat kita, ya. Lain waktu kita susun itinerary yang lebih baik lagi. Ibu, sih, merasa sudah maksimal menyusunnya, tapi namanya traveling ramai-ramai, ya pasti ada saja catatan kecil. Terpenting, kita sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik. Ya kan, Bebeeb. 😗
Nak...nak...anak Ibu yang sekarang sudah mulai minta sekolah,
Nanti ada saatnya kamu akan mengucap terima kasih kepada Ibu. Meski kasih Ibu tak harap kembali, Ibu yakin itu. Apalagi saat kamu membaca blog post ini, ada kemungkinan untuk itu. Kelak, ketika kamu sudah tahu arti terima kasih sesungguhnya. Nak, terima kasih telah membahagiakan Ibu di Yogyakarta.
Semoga kamu masih ingat saat pertama kali menginjakan kaki di atas pasir Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Saat itu, kamu turun dari mobil dan digandeng Mbak Ella, teman Ibu yang punya mental mboncengan. Ibu memilih ada di belakang kamu karena harus mempersiapkan peralatan main yang dibawa dari rumah. Ada ember kecil bekas fun doh, sendok, mangkuk, beserta tutupnya. 🌝
Nak, ini adalah salah satu mimpi kita, bermain pasir sepuasnya di pantai. Ya, kita yang biasanya mainan pasir amat terbatas di samping rumah, sore itu kita mengumpulkan pasir lalu dicetak berjejer. Betapa bahagianya Ibu melihat kamu begitu semangat memasukan pasir ke dalam wadah, lalu menumpahkannya membentuk tabung. 🛢
Baca juga: Risiko mengajak si kecil ke Pantai.
Nampaknya kamu ngga akan bosan bermain seharian di pantai. Belum lagi ombak yang beberapa kali menghampirimu saat sedang mengambil pasir. Antara kaget, ingin lari, dan mengikuti arus ombak, ekspresi kamu saat itu. Sayang banget, hari sudah hampir gelap. Ibu harus segera menggendongmu dan lari menuju kamar mandi dekat pantai. 🏖
Sebenarnya ada sedikit rasa khawatir saat Ibu mengajakmu ke pantai. Selain masih telalu dini, ada beberapa risiko yang cukup menjadi pertimbangan. Tapi Ibu yakin, selagi Ibu mendampingi kamu, insya allah aman.
Ini baru sececah kebahagiaan Ibu, kebahagiaan kita, di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Masih ada beberapa destinasi wisata di Yogyakarta yang membuat kamu betah berlama-lama hanya untuk sekadar duduk. Di kompleks Malioboro, misalnya. Hanya dengan lari-lari kecil dan duduk di tepi jalan Malioboro, kamu bahagia banget.
Oiya, ada kejadian yang norak luar biasa dan ini musti kamu ingat baik-baik.
Ini renang? hahahaa |
Sore itu cuaca sekitar masih terang panas hot, disela-sela renang, ada pesawat terbang melintasi kolam renang. Tepat di atas kolam renang dan kamu heboh dadah dadah! Hahaha. Geli sebenarnya, tapi Ibu bahagia merasa bahagia melihat kamu tertawa dan teriak kegirangan. Subhanallah banget, ya.
Baca juga: Persiapan traveling ke Yogyakarta.
Nak...nak...anak Ibu yang tiap bangun pagi minta dibuatin susu,
Ada yang perlu Ibu sampaikan. Sebenarnya Ibu ngga perlu menyampaikan, sih. Kita anggap ini sebagai catatan untuk perjalanan kita berikutnya, ya. Bahwa ada sedikit drama menjelang keberangkatan. Sedikit, tapi sukses membuat Ibu trauma.
Bahwasanya, apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut orang lain. Kita dapat meyakinkan diri, percaya diri, tapi kita ngga tahu yang terbaik untuk orang lain. Perihal ini, Ibu minta maaf karena baru bisa menuliskan saja, sebagai pengingat.
Ndlosor-ndolsor enaa... |
Nak...nak...anak Ibu yang sekarang sudah mulai minta sekolah,
Nanti ada saatnya kamu akan mengucap terima kasih kepada Ibu. Meski kasih Ibu tak harap kembali, Ibu yakin itu. Apalagi saat kamu membaca blog post ini, ada kemungkinan untuk itu. Kelak, ketika kamu sudah tahu arti terima kasih sesungguhnya. Nak, terima kasih telah membahagiakan Ibu di Yogyakarta.