Di Jl. Malioboro Yogyakarta tak pernah sepi, ada para pejalan yang mungkin hanya ingin menikmati atmosfer Malioboro, atau para penikmat kuliner yang sengaja ingin jajan, dan terakhir tentunya para pedagang. Sore itu, setelah mandi, dan macak cantik, kami jalan kaki dari penginapan menuju Malioboro. Beruntung, jarak dari penginapan menuju Malioboro tidak begitu jaug. Mungkin sepuluh menit bila ditempuh dengan jalan kaki.
Tujuan utama kami ke sini yaitu menikmati suasana sore Malioboro. Melihat orang berlalu lalang, melihat delman kesukaan Yasmin, dan duduk santai di kursi yang instagramable. Hahaha. Ini keinginanku, beda dengan kenyataannya karena ternyata mengajak si kecil yang kini berusia 2 tahun 4 bulan jalan-jalan di seputar Malioboro kurang cocok karena banyak benda di sekelilingnya yang masih dapat dijangkau penglihatannya. Kalian tahu lah maksud gue, jajaaaaan-jajaaaaaan. Hahaha.
Ngedoprok santai... |
Sate Kere, sate yang dijajakan di sepanjang trotoar Malioboro menjadi alternatif jajanan yang layak dicoba. Sekalian makan sore menjelang malam, aku beli Sate ini satu porsi. Aku kira, Yasmin bakal suka sate ini. Ternyata ngg, dia menolak saat aku kasih sate dan ketupat. Tanpa ada unsur paksaan, dia malah rewel ngga jelas. Akhirnya aku ajak dia beli es krim ke McD. 🤸♀️
Omong-omong, ini kali pertama aku membelikan es krim buat dia. Sebelumnya, aku mencoba untuk tidak memberikan atau mbelikan es krim karena gigi dia tergolong sensitif. Kali ini saja, ketimbang tambah rewel, aku mengikuti kemaunnya.
Setelah es krim dalam genggaman, apa yang terjadi? Yasmin kembali rewel, dan tambah ngga jelas apa permasalahannya. Yasudah, akhirnya aku bawa dia duduk di dekat penjual Sate Kere sambil makan es krim dan dipegang sendiri.
Kebayang blepotannya, kan? Udah gitu, dia ngga mau duduk di kursi yang telah disediakan di pinggiran trotoar. Maunya di bawah, menyatu dengan trotoar. Dia ngedoprok dengan santai, sesekali keluar dari zona aman tanpa rasa takut kepada siapapun. Tapi aku ngga bisa bertindak apa-apa untuk kali ini. Aku sengaja membiarkan dia menikmati Malioboro dengan caranya. Ngedoprok di pinggir jalan sampai celana warna pink menjadi abu-abu. Di sini, kadang aku merasa gagal menjinakan merpatiku. Hahaha Tapi tak mengapa selagi aku berada di sampingnya.