Aku kerap menjumpai dalam sebuah status maupun tulisan di blig bahwa, si kecil adalah tempat kita belajar. Dan aku seratus persen setuju karena memang benar adanya. Ketika sedang di dekat si kecil, stok kesabaran orang tua musti lebih banyak lagi. Ada banyak tingkah dan kejadian yang diciptakan si kecil secara instant. Saat sedang belajar toilet training, misalnya. Ada banyak kejadian yang akan membuat orang tua mudah kesal, mudah marah, gitu. Dan kadang anak manis menjadi korban alih-alih belajar toilet training sedini mungkin.
Aku suka gemas ketika melihat Ibu-ibu yang suka berikrar bahwa, anak adalah tempat kita belajar, tapi pada akhirnya hobi megan pipi si kecil, kemudian menjepit dengan ibu jari dan telunjuk. Atau, megang telinga si kecil, kemudian diputar ke atas. Aku ngga begitu paham ini terjadi karena spontan, atau memang kecil perlu mendapat pelajaran semacam itu. ðŸ˜
Tentang toilet training, lagi-lagi aku juga kerap membaca tentang belajar toilet training sedini mungkin di beberapa artikel. Untuk yang satu ini, banyak orang tua dan para ahli yang menyarankan untuk mengajarkan toilet training sedini mungkin kepada si kecil. Ini sah-sah saja, lho.
Tentang toilet training, lagi-lagi aku juga kerap membaca tentang belajar toilet training sedini mungkin di beberapa artikel. Untuk yang satu ini, banyak orang tua dan para ahli yang menyarankan untuk mengajarkan toilet training sedini mungkin kepada si kecil. Ini sah-sah saja, lho.
Dalam kehidupan, antara teori dan praktik, tuh, kadang susah sejalan. Banyak teori yang disajikan oleh para ahli tentang toilet training. Namun pada praktiknya, sebagai orang tua kadang ngga bisa menjalankan teori secara utuh. Dan ini yang aku rasa saat mulai belajar toilet training untuk Yasmin.
Siapa, sih, orang tua yang ngga bangga dan bahagia karena si kecil bisa lepas diapers atau clodi ketika usianya baru 12 bulan atau 15 bulan. Aku yakin ada hal yang akan dibanggakan. Tapi ketika si kecil belum bisa diajak belajar toilet training karena komunikasi masih susah, sementara orang tua ingin sekali si kecil segera lepas diapers atau ke kamar mandi, apa yang terjadi?
Telapak tangan melayang sampai pantat? Ini paling sering aku lihat. Ibu marah-marah? Bisa jadi. Telinga si kecil diputar seperti lagi mutar oreo? Hanya karena pipis di celana, adegan-adegan tersebut bisa banget terjadi.
Untuk toilet training, aku ngga punya keinginan muluk-muluk untuk Yasmin dan ngga mengajarkan toilet training sedini mungkin. Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan, salah satunya yaitu tingkat kesabaran aku yang rendah. Dikhawatirkan, saat mendapati Yasmin pipis beberapa kali di sembarang tempat, aku bakal naik darah. 😂 Tapi bukan berarti ngga mengajak dia untuk belajar toilet training. Aku hanya ngga ingin ada marah-marah di antara kami hanya karena ompol atau pipis di sembarang tempat. 🙈
Belajar terus belajar, mulai dari ngga dipakaikan diapers saat siang hari, sampai belajar ngga pakai diapers saat malam hari, dan akhirnya dia merasa risih ketika pakai diapers dalam kesehariannya. Aku juga terus melakukan sounding, memberi pengertian. Yaaa...meski saat siang hari kadang masih suka dipakaikan clodi atau diapers karena kasihan sama Mbah Uti harus ngepel-ngepel muluuuu. 🙊*emaknya ngga kosisten*
Bahagianya saat usia Yasmin masuk delapan belas bulan, dia sudah mulai bisa diajak komunikasi dan mulai paham dengan apa yang aku sampaikan. Ketika siang hari ingin buang air kecil, dia sudah bisa ke kamar mandi sendiri. Namun saat malam hari belum bisa dikondisikan. Sudah pipis sebelum bobok, kadang tetap ngompol. Tapi ya kadang lolos sampai pagi ngga basah-basaaaaaahan. Goalnya tuh saat ini, di usianya 2 tahun 3 bulan, Kecemut sudah bisa lepas dari diapers saat di rumah. Tidur malam hari pun sudah ngga pakai diapers, dia bakal menolak jika dipakaikan diapers.🙊
Belajar toilet training sedini mungkin, jika orang tua siap lahir batin, tak masalah. Tapi jika belum siap, jangan banyak berekspektasi yang indah-indah, ya. Karena dalam hal ini, krang tua musti sabar banget. Jangan hanya karena toilet training, orang tua sampai membandingkan si kecil dengan anak lain. Duhh...menyakitkaaan. 🤸♀️