Akhir-akhir ini aku lagi was was dengan tumbuh kembang Kecemut perihal warna. Semenjak usianya 15 bulan, aku mulai mengenalkan warna kepada Kecemut dengan membelikannya bola warna-warni yang dijadikan untuk media mandi bola. Selain sebagai pegangan, rangsangan, aku sering mengenalkan warna kepadanya melalui bola. Saat itu, bola menjadi media yang cukup tepat, ngga terlalu bahaya. Memang belum ada interaksi, sih. Pikirku, sambil merangsang motoriknya, gitu.
Iki yo warna-warniii... |
Makin bertambah usia, dengan media yang berbeda tentunya, aku kira dia sudah paham betul dengan warna. Namun ternyata belum. Tepatnya usia 20 bulan, aku mulai membelikan spidol warna-warna untuk coret-coret. Eeeh, kok membeli, sih. Niatnya emang mau beli, tapi malah dikasih sama Budhe Lia, yaudah alhamdulillaah. 🙊
Dalam lembaran kertas, kami belajar menggambar. Kadang aku yang menggambar, lalu minta tolong kepada Kecemut untuk memberi warna.
"Coba ini diwarnai biru, Taaa." Aku mencoba pemanasan, melihat antusias dia juga. Tak lama kemudian, yang dia ambil bukan spidol warna biru tapi langsung digunakan untuk mewarnai.
"Duhh...ini belum jadi, nih." Batinku saat itu. Merasa ingin memberi tahu kalau dia salah memilih warna, aku pun mengambil spidol warna biru, lalu aku tunjukan kepada Kecemut.
"Itu warna merah, Mbak. Kalau ini warba biru." Akupun mengulurkan spidol warna biru dan Yasmin langsung menggunakannya.
Puncaknya kemarin ini, saat usianya 2 tahun lebih 2 bulan, dia meminta balon yang akan digunakan untuk launching tempat wisata. Di situ hanya ada 2 warna balon yaitu merah dan putih. Uniknya, dia minta balon kuning. Pikirku, dia pingin balon tapi memang yang warnanya kuning. Aku jawab ngga ada, terus dia nunjuk ke arah balon-balon itu, dong. Ternyata yang dia maksud adalah balon warna merah. 🤸♀️
Bola gini, lho. . . |
Duuh...tambah was was ini. Ada praduga-praduga negatif dalam benak Ibuk. Fufufufu. Agaknya ngga percaya anak dua tahun belum paham warna sama sekali kecuali hitam dan putih. Yaudah, sekarang tiap hari, tiap kami lagi bareng, sesekali pasti belajar warna. Entah bentuknya tebak-tebakan, atau minta tolong untuk mengambil barang apapun yang berwarna.
Sekarang yang lagi agak mendidih dalam benak, sebenarnya kapan anak paham warna? Beberapa kali tanya sama teman-teman, ada yang sudah lupa, ada yang memang juga belum paham betul warna. Mereka ya rata-rata seusia Yasmin. Pingin dibuat selow, tapi kok tetap ada rasa was was, ya. Hahahaha.
Percayalah, akan ada keajaiban datang, ya. Percaya saja, Buk. *ini menyemangati diri* 🤹♀️