Ngomongin momen terbaik ramadhan, aku langsung ingat tarawih pada malam ke 27 bulan ramadhan. Ada momen yang membuatku terharu, bahagia, dan suprise. Kira-kira siapa orang yang malam itu bikin aku bahagia sekaligus bangga? Uhuuuui... 😉
Sebelumnya aku minta maaf kepada para pembaca blog ini karena mungkin aku terlalu berlebihan. *kayak punya fans ajaaah!* 🤣 Eeehh....bahagianya seorang Ibu ini bukan hanya karena baru dibeliin logam mulia sama suami, lho. 🙊 Ada yang lebih bikin bahagia dari itu, yaitu anak yang sholeh. *ugh!
Yups...aku nyeritain momen bersama Kecemut saja, ya. Soalnya ramadhan tahun ini aku lebih intens sama dia. Sementara sama Ayah alias suami, intensnya pas mau bobok saja. Maklum banget, dia selalu banyak kerjaan di kantornya. Jadi ramadhan ini ya merasa biasa saja bareng dia. Hahaha.
Menjelang akhir ramadhan, seperti pada tahun-tahun sebelumnya barisan tarawih tinggal tersisa beberapa shaf saja. Baik laki maupun perempun, sama saja. Kehadiran anak-anak kecil pun makin ke sini makin langka. Hanya beberapa saja, tidak seramai saat awal ramadhan. Nah, di sini aku merasa bahagia banget karena Kecemut aku pastikan tidak akan banyak keluar masuk mushola atau sekadar bermain bersama teman-teman seusianya. Dan alhamdulillaah benar, Kecemut terus berada di sebelahku untuk ikut sholat tarawih.
Malam itu sholat tarawis baru berjalan setengahnya, tapi Kecemut tiba-tiba minta pup. Karena di mushola tidak ada toilet, aku mengajaknya pulang. FYI, jarak mushola ke rumah tidak lebih dari lima langkah. Suprisenya nih, ketika dia selesai pipis minta kembali ke mushola.
"Ibu, ke mushola lagi, ya. Sholatnya kan belum selesai." Pinta Kecemut saat aku sedang memakaikan celana.
"Syaquita ke Mushola mau ngapain?" Aku mencoba memastikan niatnya kembali ke mushola karena saat kami pulang datang beberapa temannya yang biasa main bersama di mushola.
"Mau sholat, Bu." Jawabnya singkat.
Tiga kali aku mematikan niatnya kembali ke Mushola. Malas banget kalau sesampainya Mushola nanti ternyata dia mainan sama teman-teman. Tiga kali bertanya, tiga kali di jawab dengan jawaban yang sama. Akhirnya aku pun kembali membawanya ke Mushola.
Sampai pintu depan mushola, teman-temannya sudah menyapanya. Aku deg-degan banget kalau sampai dia ikut main seperti malam-malam sebelumnya. Yaa...meski dia main pun tidak bikin ribut, tapi malam itu rasanya lain. Seperti tidak rela melihat dia bermain dengan teman-temannya. Padahal biasanya ya aku ikhlas-ikhlas saja. Hahaha.
"Permisi-permisiii, aku tarawih dulu, ya. Nanti main bareng." Ucap Kecemut kepada teman-temannya yang sedang mulai mainan.
Mendengar pernyataan tersebut, aku merasa gimana, gitu. Seperti tidak percaya. Ternyata Kecemutku sudah bisa menjaga komitmen. Padahal malam itu ada salah satu temennya yang membawa smartphone dan sedang nonton kartun di channel youtube tapi dia sama sekali tidak tergoda. Dia kembali berdiri di sampingku dan melakukan sholat tarawih sampai selesai. Terharu bangetttt gue, Buuuund. Uhhhhh...!
Sepanjang ramadhan, ini menjadi momen terbaik. Dia yang biasanya cuma omong dowang, alhamdulillaah sudah bisa menjaga komitmen meski masih belajar. Pokoknya bahagia bangeettt! Makasiih, Sayang. Semoga sampai akhir ramadhan kamu ikut tarawih terus sampai selesai, ya. ❤