Sebagai orang tua betul-betul harus siap ketika gigi dan mulut anak mulai bermasalah. Siap lahir batin karena pasti akan ada banyak drama yang terjadi. Ya gimana ngga drama, ketika permasalahan gigi menyapa orang dewasa saja menjadikan hari-hari suram karena merasa sangat menderita. Apalagi jika sampai menghampiri anak-anak, sangat dimaklumi kalau sampai rewel tiada henti.
Sabtu, 02/01/2021, awal tahun seketika menjadi ngga happy bagi kami ketika siang hari Kecemut menyampaikan bahwa giginya sakit. Kaget? Ngga. Sebagai Ibuk yang sudah paham betul kondisi giginya, saya sama sekali ngga kaget karena gigi geraham dia memang sudah berlubang dan itu dua-duanya. Geraham atas dan bawah, dua sisi pula. Yups, geraham kanan berlubang, pun dengan yang kiri. Mantap, pokoknya cenat-cenut kalau sampai bermasalah. 🤣
Sejak usianya masuk 3 tahun, kesehatan gigi Kecemut memang mulai ngga terjaga. Tiga Gigi depan mulai gupis dan dua gigi geraham bawah mulai berlubang. Tentu saya ngga akan menyalahkan coklat dan permen. Karena keduanya memang susah dipisahkan dari balita. Satu lagi, Es Krim dan jenis Es lainnya. Selain memang konsumsi anak-anak, sekuat apapun saya melarang untuk jajan yang legit-legit itu, ada Mbahnya yang dengan masa bodoh akan memberikannya asal cucu bahagia. Hayolooo. 🙈
Ketika Anak Sakit Gigi
Saat gigi Kecemut mulai berlubang, saya selalu melakukan sounding kepadanya; entah kapan waktunya harus siap kalau sampai mengalami sakit gigi. Apalagi dengan latar belakang Kecemut yang doyan banget jajan permen dan es krim. Karena belum pernah merasakan sakit gigi, dia pun terlihat sangat santai menanggapi obrolan. Saya memaklumi sambil membatin "bisa cuek sekarang karena gigi masih aman, kalau sampai cenat-cenut, rasaaaiiin." *eeehh 🤣
Ketika anak mulai merasakan nyeri pada gigi, memberikan "ceramah" alias ngomel-ngomel kepada anak bukan cara yang tepat. Saya seringkali mendengar ketika ada anak sakit gigi, kemudian langsung kena marah orang tuanya. Menyalahkan to the max. Duh...anak pasti sedihnya dobel, tuh. Sedih karena sedang merasakan sakit gigi ditambah kena omelan orang tua. 🙈 Kagak tahaan, Moms. Kasihaan.
Baca lagi tentang Memberikan Hukuman Kepada Anak.
Lalu, apa yang harus dilakukan oleh orang tua ketika anak sakit gigi?
Langsung saja berikan perhatian khusus. Pokoknya berikan penanganan pertama yang spesial karena sakit gigi, tuh, bikin pusing, lemas, karena kadang sampai ngga doyan makan. Saya merasa cukup tenang karena saat anak sakit gigi, saya pas libur kerja. Jadi setidaknya bisa menemani dan memberikan apa yang dia butuhkan.
Ini bukan kali pertama dia sakit gigi, dia pernah merasa sakit gigi saat usianya dua tahun. Saya langsung memeriksakannya ke dokter gigi, dong. Alhamdulillaah dia ngga ada rasa takut. Tapi untuk kali ini, saya belum mengajaknya ke dokter gigi karena ternyata dia ngga sakit gigi tapi gusinya bengkak. 😂
Gusi Bengkak Pada Anak
Malam hari mulai drama atas sakit gigi. Saya hanya bisa menenangkan, mendekapnya. Jujur, saya ngga punya stok obat sakit gigi padahal penting, ya. Beruntung ada stok ByeBye Fever yang sekarang juga bisa digunakan sebagai pertolongan pertama untuk sakit gigi pada anak. Saya tempelkan di pipi kanannya sambil saya usap-usap kepalanya dengan harapan dia bisa bobok nyenyak. Omong-omong tentang tidur nyenyak saat sakit, saya seperti nostalgia ke beberapa tahun silam ketika dia demam. Iya, dia hanya bisa tidur pules jika saya gendong atau duduk di pangkuan saya dengan posisi kepala menyender di dada. Pokoknya nikmat banget. 🙈
Pagi harinya, dia mulai bisa beraktivitas. Sesekali saya melihat dia ke kamar mandi untuk gosok gigi. Tapi ngga tahu kenapa, saya sesikit curiga karena saat menggosok gigi, tuh, ngga ada tangisan, gitu. Terlihat aman banget padahal katanya sakit gigi. Pelan-pelan saya mendekatinya, saya juga membantunya gosok gigi. Gigi makin terlihat parah. Saya ketuk dengan sikat gigi, dia ngga respon apa-apa. Saya tanya, sakit atau ngga saat diketuk, dia jawab ngga sakit. Eeeh...setelah saya perhatikan, ternyata ini bukan sakit gigi, melainkan gusi bengkak. Iya, gusi yang paling ujung bengkak seperti mau tumbuh gigi, gitu. 😂
Anak Mulai Susah Makan
Sudah menjadi paket komplit, ketika anak mengalami sakit gigi atau gusi bengkak menjadi susah makan. Setelah malam hari lumayan begadang karena gusi cenat-cenut, paginya mulai susah makan. Belum membuatkan bubur untuknya, Mbah Uti datang membawa bubur yang dibeli di tukang sayur. Saat-saat paling memprihatinkan ketika anak sakit yaitu nafsu makan berkurang atau bahkan ngga ada sama sekali. Sedih banget.
Lalu, apa yang harus dilakukan orang tua?
Terus memberi dukungan dan semangat untuk sembuh karena memaksakan anak untuk mau makan nampaknya bukan cara yang tepat. Anak pasti punya rasa lapar, kok. Solusi ketika anak ngga bisa mengunyah nasi, ngga bisa makan bubur, berikan saja cereal, susu, atau makanan apa saja yang sekiranya anak mau. Syukur-syukur atas permintaanya. Asal bukan permen atau es krim, yaa. Ajuurrr ntar. Hahaha.
Saya merasa lumayan repot dan kurang fokus memberikan perhatian kepada Kecemut ketika sakit gusi bengkak karena saya juga punya bayi usia 7 bulan masih rutin bangun untuk menyusu. Tapi saya berusaha memberikan yang terbaik, semaksimal mungkin, supaya Kecemut ngga merasa sakit sendirian. 😘
Rencananya besok saya mau mengajak Kecemut ke dokter gigi. Semoga lekas diberi kesembuhan. ❤