Menyamakan Pola Pikir di Lingkungan Keluarga.
Bentuk Investasi Kesehatan untuk Masa Depan.
- Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia;
- Dra. Rita Endang., Apt., M.Kes, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM.
- Seala Septiani, S. Gz, M. Gizi, Nutrisionis.
Mindful Eating atau makan berkesadaran.
Sudah saya singgung di awal bahwa kegiatan makan adalah istimewa. Memang belum semua keluarga menerapkan pola makan yang melibatkan kesadaran penuh saat makan. Sering saya melihat ada seorang Ibu yang menyuapi anaknya sambil jalan-jalan. Supaya anak happy dan makan makin lahap, katanya. Kemudian, ada balita yang makan sambil menonton teve. Biar mau makan, katanya. Namun jika tidak didampingi orang tua, yang ada biasanya nasi dan lauk dari hangat menjadi dingin. Menjadi sangat umum ketika melihat orang dewasa makan sambil mengobrol. Bahkan ada yang memanfaatkan momen makan sekalian untuk berbagi cerita. Ya...wajar saja, sih. Apalagi jika dalam satu keluarga sama-sama sibuk dan bisa bertemu hanya saat makan. Apa boleh buat, kan?
Tapi jika diteruskan makan semau gue, tuh, bisa mempengaruhi tumbuh kembang dan juga kesehatan tubuh.
Bagaimana tidak? Anak lebih menikmati atraksi-atraksi yang ada di teve ketimbang makanannya. Pun dengan orang dewasa, mungkin tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi untuk tubuhnya. Asal makan saja, sambil mengobrol yang penting kenyang. Padahal itu tidak baik, Bunda. 🙈
Saat webinar, Seala memaparkan kebutuhan makan yang bergizi dan seimbang. Dia memberi gambaran dalam bentuk grafis yaitu tumpeng gizi seimbang dan isi piringku.
Tumpeng gizi seimbang adalah rancangan untuk memperbaiki prinsip lama “4 sehat 5 sempurna” yang dianggap tidak lagi sesuai. Lihat saja, info grafis di atas tidak hanya berisi panduan sehat, melainkan juga panduan pola hidup secara keseluruhan. Pedoman baru ini memiliki pesan yang terkait dengan makanan bergizi hingga pola hidup bersih.
Selain mengenalkan konsep mindful eating, Seala juga menyinggung sedikit tentang mindful consumption atau konsumsi berkesadaran. Iya, setelah menerapkan pola makan berkesadaran, ternyata konsumsi berkesadaran juga tidak kalah penting untuk investasi masa depan. Bu Rita berbagi perihal mindful consumption yang mana sebagai orang tua harus teliti sebelum membeli barang siap konsumsi untuk konsumsi sehari-hari.
Mindful Consumption atau konsumsi berkesadaran.
- Takaran Saji;
- Jumlah sajian per kemasan;
- Jenis dan jumlah kandungan zat gizi;
- Jenis dan jumlah kandungan zat non gizi;
- Persentase AKG; dan
- Catatan kaki.