Halo, Jagoan!
Waktu terasa begitu cepat. Pergantian hari, bulan, bahkan tahun. Sangat cepat. Ibuk masih ingat sekali rasanya rembes air ketuban di depan Puskesmas Madukara. Ayah yang sedang siaga, tiba-tiba terlihat seperti orang bingung yang enggak tahu arah jalan pulang. 🤣 Ibuk jadi rada gemas, tuh, sama Ayah sampai meninggikan suara karena sudah urgent banget harus baring di kamar persalinan.
Satu hari menuju hari kemenangan, kamu memilih untuk lahir ke dunia. Masya Alloh, ternyata momen ini sudah satu tahun berlalu. Alhamdulillaah. ❤️
Ketika Ayah dan Mbak lupa-lupa ingat kalau 23 Mei adalah tanggal lahir kamu, Ibuk langsung memberi tahu mereka. Eh...tidak hanya mereka, tapi ada Mbah, Om dan juga Tante. Ibuk woro-woro, gitu. Maklum, rasa bahagia atas pertambahan usia kamu, tuh, enggak bisa Ibuk sembunyikan, Mas. Apalagi tiap harinya kamu selalu memberi kejutan kepada kami, rasanya enggak rela pertambahan usia ini terlewatkan begitu saja. Enggak rela banget.
Mas...Mas...Mas, Ibuk Kembali Kecewa!
Ibuk menulis ini saat kamu sudah lelap dengan posisi tidur ternyaman versi kamu yaitu tengkurap. Ketika telunjuk Ibuk mulai berputar di atas touchpad dan membaca kembali tulisan tentang kamu di blog ini, sedih banget. Sedih karena Ibuk belum bisa bagi waktu untuk menuliskan tentang tumbuh kembang kamu. Tepatnya lagi, sedih dan kecewa.
Iya, Ibuk kecewa banget karena ternyata baru ada tiga artikel tentang Mamas di blog ini. Saat baca satu per satu judul blog postnya, tanpa terasa air mata Ibuk jatuh sampai tuts keyboard saking sedihnya. Ibuk kemana saja! 😭
Mamas, Ibuk Juga Minta Maaf, ya.
Beberapa bulan lalu, Ibuk pernah bilang pada diri; selelah apa pun karena pekerjaan, Ibuk akan berusaha untuk tetap menuliskan momen-momen tentang kamu dan juga Mbak. Tapi pada kenyataannya, Ibuk tidak bisa konsisten. Ibuk tidak bisa membagikan waktu untuk menulis di blog padahal sebenarnya Ibuk punya banyak waktu luang saat malam hari. Enggak tahu kenapa, chit chat dengan kawan itu lebih menggoda. Maafkan ya, Nak. 🙃
Ibuk minta maaf bukan hanya karena tidak bisa update aktivitas keseharian Mamas, tapi ada hal lain yang juga bikin Ibuk sedih dan memang harus minta maaf.
Flash back beberapa tahun yang lalu saat usia Mbak genap satu tahun. Ibuk masih ingat betul euforia kami menyambut tambah usianya Mbak. Membelikan baju buat acara syukuran, membelikan kue, membuat nasi kuning, mengundang teman-temannya untuk gabung ke acara syukuran yang kami adakan. Lagi-lagi air mata Ibuk jatuh, nih. 😭
Mas, ada dan tidak perayaan atas tambah usia, tuh, bukan tolak ukur kasih sayang, ya. Ibuk justru merasa bersalah karena telah mengenalkan perayaan ulang tahun kepada Mbak sejak usia sangat dini. Padahal kami ingin adanya kesederhanaan. Tapi bukan berarti sama sekali tidak ada perayaan ulang tahun. Ada saatnya nanti, semoga diberi panjang umur, akan ada momen tiup lilin bersama. Tidak tiap tahun seperti yang sudah terjadi pada Mbak. Biarlah yang sudah terlanjur, karena sekuat apa pun kami memberi pengertian, Mbak belum juga paham. Semoga Mamas bisa memaklumi dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak kami inginkan. Ibuk merasa berat saat menuliskan paragraf ini. Tapi Ibuk harus menuliskannya dan Mamas perlu tahu. Yaaa...siapa tahu Mamas baca-baca tulisan di blog ini kelak.
Ngomongin Tumbuh Kembang Mamas.
Anak kedua berjenis kelamin laki-laki. Alhamdulillaah...Alloh telah mengabulkan doa-doa kami. Jagoan yang senyumnya selalu sukses bikin hati meleleh. Jagoan yang kalau menangis, tuh, kayak nelangsa banget. 🤣 Anak laki-laki Ibuk yang suka gemas sendiri. Iya, apalagi kalau sudah bareng Mbak, teriaknya sahut-sahutan kayak pasangan lagi marah-marahan. Hihihi.
Eh, Mamas bulan ini berat badannya turun padahal makan tetap banyak dan apa saja masuk mulut, termasuk butiran debu. *ehheew 🤣 Tapi enggak masalah karena tidak mengurangi keaktifan, kesehatan apalagi level ke-ganteng-an. Enggak pengaruh sama sekali. Tidaq masalaaa.Perihal tumbuh gigi, sekarang sudah enam, ya. Ini, sih, sejak usia 8 bulan tumbuh. Cuma sekarang giginya nyaris sempurna kayak gigi pada umumnya. Kalau kata Mbak, giginya baru separo, giginya pendek-pendek. 🤭 Eh...giginya enam plus-plus karena gigi atas yang geraham sudah mulai terlihat hilalnya.
Usia 12 bulan biasanya sudah mulai belajar jalan, ya. Ini Mama masih nyaman merangkak ya, Mas. Merangkak banter dan sudah mulai latihan berdiri meski masih belum ada keberanian buat melangkah. Terpenting ada keberanian untuk berdiri dan menclok dari dinding satu ke dinding lain, dari kursi satu ke kursi lain. Aaah...lanjutkan, nanti lama-lama juga lihai mencloknya, seperti Spider-Man. 😂
Selamat 1 Tahun, Wildan!
Gemas itu...kalau melihat Mamas senyum! Eh...sudah Ibuk tuliskan di atas, ya. Ganti...gantiiiii...! Gemas itu ketika melihat Mamas ngomong Kupu-Kupu! 🤣 Iya, Mamas sudah mulai bisa berceloteh, lagi mainan mobil, bilangnya ngeng-ngeng. Ini siapa yang mengajari? Ayahnya, dong! Padahal bunyi mobil, kan, mbrem-mbrem. Hahaha. Terserah lah, terserah. 🤭
Alhamdulillaah...di usia satu tahun sudah bisa menirukan suara, berceloteh, tanggap. Enggak hanya itu, Mamas juga sudah paham rutinitas hariannya, seperti hendak makan atau mandi, dia akan paham dan pasti ikut berceloteh. Dia akan mengucap "mam...mam...mam" ketika kami mengambil piring. Yha...begitu-begitu, deh. 🤭
Selamat satu tahun ya, Sayang! Mungkin tidak ada yang spesial di hari ulang tahun kamu. Tapi kami yakin, kebersamaan kita dengan segala rezeki yang ada lebih spesial dari apa pun. Kami mendoakan yang baik-baik untuk kamu, setiap harinya. We Love You! ❤️❤️❤️