Dulu, prasangka-prasangka buruk tentang tumbuh kembang anak kerap menghantui saya. Latar belakangnya sangat sederhana, karena tidak sedikit orang yang berpendapat bahwa anak yang ditinggal kerja oleh orangtuanya kemungkinan mendapatkan perhatian dari orangtua sangat kecil. Orangtua lebih dominan mengurus pekerjaan kantor yang banyak target atau deadline, sementara tugas sebagai ibu rumah tangga kadang tidak dibuat timeline. Ini yang kadang menyebabkan kurang seimbang antara tugas sebagai Ibu Rumah Tangga dan Ibu Bekerja.
"Duh, sudah usia 2 tahun, tapi anak saya belum banyak mengeluarkan kosakata. Bahkan yang simpel pun. Apa karena saya sebagai Ibu kurang perhatian dengan anak, ya?"
Mulai dari sini, sebagai Ibu Bekerja pasti akan mulai melakukan evaluasi. Bukan hanya Ibu Bekerja, semua Ibu pasti akan mulai berbenah diri. Jangankan usia 2 tahun, ketika usia anak masuk 12 bulan atau 1 tahun namun belum banyak kosakata yang terucap, orangtua pasti mencari tahu penyebabnya. Apakah anak tersebut memang belum bisa melafalkan kata, malas berbicara, atau speech delay (keterlambatan dalam berbicara).
Di tempat tinggal saya kadang masih ada orangtua yang menyuarakan bahwa tumbuh kembang anak, tuh, tidak bisa bersamaan antara berbicara dan berjalan. Ketika anak usia satu tahun belum bisa mengucapkan kata-kata pendek atau milestonenya sedikit, biasanya dia sudah mampu berjalan. Pun sebaliknya. Tapi sayangnya ini hanya mitos saja karena memang belum ada bukti atau penelitian yang menerangkan bahwa tahap perkembangan motoriknya lebih cepat, lantas perkembangan bahasanya jadi terlambat.
Peran Ibu Dalam Perkembangan Kosakata Anak.
Melakukan Evaluasi Atau Bila Perlu Konsultasi Dengan Dokter.
Sudah pasti pikiran dan hati tidak tenang ketika melihat anak susah berbicara. Menyalahkan diri sendiri dan melabelkan sebagai Ibu yang tidak bisa merawat anak pun bisa jadi terucap. Melakukan koreksi diri itu penting. Karena terkadang ada faktor keturunan yang tidak disadari oleh orangtua. Mengingat-ingat ke masa lalu juga bisa kalau sekiranya perlu.
Evaluasi tidak hanya pada orangtua saja, pada anak pun. Siapa tahu memang ada faktor yang membuat anak susah berbicara atau susah menambah kosakata baru. Bila perlu konsultasikan dengan Dokter ya, Buk. Jangan lupa untuk cari tahu dan memahami panduan perkembangan bahasa si kecil. Pada usia berapa anak mulai mengenal kata sederhana seperti Ibu, Ayah, Kakak, Adik.
Memantau Perkembangan Kosakata Anak.
Ah...tidak masalah, karena masih pada umumnya. Pengucapannya pun masih wajar dan terdengar sama.