Hello, Parents! Banyak orang tua yang berpendapat kalau traveling bersama anak, tuh, bakal repot. Mungkin karena banyak barang yang harus dibawa saat traveling, makanya kesan repot, rempong, ribet, dan sejenisnya kerap menjadi pertimbangan mengajak anak traveling. Sebenarnya tidak repot, sih, kalau bisa mengubah mindset. Iya, soalnya pola pikir biasanya akan berpengaruh pada apa yang akan dikerjakan.
Coba yang masih punya mindset traveling bersama anak, tuh, banyak repotnya, sekarang diubah menjadi traveling besama anak selalu memberikan pengalaman baru bagi orang tua. Mulai dari sini, orang tua dapat melibatkan anak untuk menyiapkan segala hal yang dibutuhkan saat traveling, termasuk barang yang harus dibawa.
Yups! Menyiapkan barang yang harus dibawa saat hendak traveling atau packing sangat menyenang kan, Bun. Anak diberi kebebasan untuk membawa barang yang sekiranya dibutuhkan. Mulai dari sini, diskusi kecil-kecilan sudah pasti terjadi. Seperti harus membawa baju berapa, pakain dalam, harus bawa sisir atau tidak, dan obrolan-obrolan lain yang membutuhkan pertimbangan orang tua.
Memisahkan Barang Sebelum Semua Masuk Ke Dalam Tas Atau Koper.
Artikel ini saya tulis ketika anak pertama saya berusia hampir 7 tahun di bulan Januari tahun depan, dan anak kedua berusia 2.5 tahun. Jadi, traveling bareng anak yang saya maksud tentu adalah anak-anak yang masih usia dini. Bukan anak SMP apalagi anak SMA. Disclaimer dulu, nih. 😆 Penting banget disclaimer padahal namanya traveling bersama anak, asalkan masih usia anak-anak, barang yang dibawa hampir sama. Hanya beda beberapa saja. 🤭
Saya selalu mengingatkan kepada anak-anak untuk memisahkan beberapa barang bawaan sebelum semua masuk bagasi. Iya, supaya di jalan tidak terjadi drama ingin ambil barang ini itu padahal sudah ditatuh di bagasi. Masih terjangkau, sih. Hanya saja jika membuka tas atau koper kadang harus merapikan kembali. Ya...kalau ditaruh di bagian atas, sih, aman. Kalau di bagian bawah, memakan waktu pastinya, kan.
Makanya, barang yang dibawa dan akan dinikmati di sepanjang perjalanan udah fix tidak boleh masuk tas atau koper. Supaya lebih tertib, sebelum semua masuk ke dalam tas, saya pasti cek ulang barang-barang bawaan mereka, khususnya mainan, smartphone, dan obat-obatan. Packingnya tidak boleh dicampur dengan tas isi pakaian untuk memudahkan akses pengambilan barang tersebut.
da barang-barang yang masuk pada tas khusus, tidak dicampur dengan tas yang berisi baju ganti atau barang lain yang dipergunakannya tidak.
Traveling Bersama Anak, Ini 5 Barang yang Harus Dibawa.
Masing-masing dari kami terbiasa membawa tas jika traveling. Dan di dalam tas yang kami bawa tentu isinya berbeda-beda. Kebutuhan darurat anak dan orang tua sudah pasti beda, kan. Saya yang penting di ransel ada charger atau power bank. Sementara anak-anak yang penting ada mainan. Kalau suami paling santai, tidak membawa ransel buat barang pribadi, cukup nitip di Ibuk saja karena paling hanya bawa dompet saja. Beda dengan Ibuk-ibuk yang kemana-mana selain smartphone, harus membawa make up buat touch up kalau luntur. 🤣
Nah, berikut daftar barang yang harus dibawa saat traveling bersama anak.
1. Pakaian Ganti Seperangkat Dengan Pernak Perniknya.
Traveling dengan agenda menginap atau tidak, saya selalu membawa baju ganti untuk anak-anak beserta pernak perniknya seperti minyak telon, hand sainitizer, parfume, dan issue. Usia anak-anak, kadang susah diprediksi. Anak sedang dalam keadaan kalem, tiba-tiba tidak sengaja bajunya ketumpahan ari minum yang sedang diminum Ayahnya. Bagaiman tidak tumpah, ya, sedang khusyuk minum digangguin anak-anak. Atau, kaget ditepuk bahunya sama istrinya dari belakang, dan dengan sengaja. Jahil amat, ya. 🤣
Bawa baju ganti secukupnya saja disesuaikan dengan rencana menginap supaya semua pakaian digunakan, tidak ada yang mubadzir. Bawa baju meskipun satu set bikin sesak, euy.
2. Mainan Anak. Jangan Dibawa Semua, yang Penting Favoritnya.
Barang ini paling urgent dan harus banget dibawa ketika bepergian bersama anak. Bawalah mainan secukupnya. Jangan dibawa semua, yang penting ada, dan usahakan adalah mainan favoritnya supaya enggan melepaskan. Mainan ini sangat membantu saat sedang dalam perjalanan terus tiba-tiba bosan. Orang tua dapat mengalihkannya dengan cara mengajak anak bermain. Tahu sendiri, orang tua yang sudah punya banyak mainan di handphonenya saja kadang bisa sampai bosan, apalagi anak-anak. Jadi, orang tua bisa mendampingi anak-anak atau ikut terlibat dalam bermain bersama anak di mobil.
3. Camilan dan Minuman Favorit.
Saat melakukan perjalanan traveling sudah pasti membutuhkan minuman. Ini pasti akan ditanyakan oleh anak-anak. Dan ketika orang tua membawakan camilan atau minuman favoritnya, sudah pasti mereka merasa lebih semangat dan no rewel-rewel club. Barang berupa camilan dan minuman bisa menjadi "senjata", lho. Apalagi kalau sudah mulai bosan. Orang tua harus punya cara supaya anak-anak dapat menikmati perjalanan sambil ngemil.
4. Obat-Obatan Standard Wajib Bawa!
Saya pernah punya pengalaman kurang menyenangkan saat traveling bersama anak. Yaitu lupa membawa obat standard seperti obat turun panas. Kebetulan saat itu kami sedang menghadiri event. Sesampainya homestay, tiba-tiba Syaquita demam dan aku lupa tidak membawa obat penurun demam. Ini menjadi pelajaran penting bagi saya karena dengan keteledoran ini pada akhirnya merepotkan orang lain.
Obat-obatan standar yang wajib dibawa diantaranya: obat penurun demam, obat masuk angin, obat mual, sampai dengan obat diare. Namanya dalam perjalanan kadang makan atau ngemil yang ternyata bikin perut tidak nyaman. Kalau saya harus membawa minyak angin dalam bentuk roll karena itu sangat membantu bagi Ibu-ibu usia 30+ seperti saya. 🤭
5. Modem MiFi Supaya Perjalanan Jauh Dari Drama.
Salain menciptakan bonding bersama anak, masih banyak manfaat traveling untuk anak-anak. Makanya, saya harus pandai-pandai menjaga perasaan atau mood anak agar terus stabil mulai dari rumah sampai tiba di lokasi. Dan jujur, kadang yang membuat anak bad mood adalah ketika waktunya ingin main game online atau bersentuhan dengan gadget, tapi kualitas internet tidak mendukung. Kadang anak mengalami badmood secara tiba-tiba. Makanya barang nomor lima yang mustinya dibawa saat traveling adalah Modem MiFi.
Tentu saya tidak ingin ketika sedang dalam perjalanan ada drama hanya karena smartphone Ibuk baterai habis, sehingga harus dicharge dulu supaya bisa digunakan untuk berbai koneksi internet melalui tethering. Terbayang kalau anak-anak sampai menangis, mood bakal kacau. Tidak hanya mood anak saja, tapi juga orang tua.😂