Puluhan tahun silam, zaman masih gadis dan alay maksimal, bagi saya memanjangkan kuku menjadi hal yang sangat menyenangkan. Terlebih jemari saya ini termaduk tipe yang lentik dan kuku pun demikian. Dibiarkan panjang sedikit saja rasanya udah kece maksimal. Eh, mohon maaph kalau ternyata menjadi narsis. 🤣
Lanjut narsis, ya. 🤭Punya kuku panjang, pakai kutek, kemudian ujung kuku dibentuk setengah lingkaran. Subhanallaah...ini kuku tambah manis banget dan rasanya tidak rela jika tangan ini harus mencuci piring apalagi baju. Kenapa cobaaaa? Karena setelah cuci-cuci si kuku pasti lembek dan itu menjadi rawan patah. Pokoknya begitu sayangnya saya sama si kuku panjang yang kalau buat nyakar pasti sakit. 😝
Masa-masa Tidak Rela Kuku Sampai Patah.
Kuku yang sudah panjang, lentik, dan tiba-tiba patah, tuh, bikin nyesek dan kesal. Saking tidak relanya, saya pernah menangis cuma gara-gara kuku patah setelah cuci baju. Dan anehnya, saya sempat marah-marah sama Ibu padahal yang saya cuci adalah baju saya sendiri. 😂 Eh, ini nyuci bajunya masih manual, ya. Belum pakai mesin cuci. 🤭
Sebenarnya kuku ini tidak begitu penting untuk sebuah penampilan. Tentu bukan buat penampilan seorang artis, dong. Karena mereka sudah pasti sangat memperhatikan penampilan dari ujung kepala sampai ujung kaki, detil banget. Namun, bagi sebagian orang yang punya kuku panjang, nail body yang juga panjang, bisa menambah tingkat percaya diri. Saya pernah mengalaminya selama beberapa bulan. Banyak yang memuji jemari ini lentik! Dan saya ke-GR-an, dong.💅
Namun Kondisi Berbalik 180° Saat Saya Punya Anak.
Ternyata perihal memanjangkan kuku itu punya masanya. Khususnya bagi saya. Tepatnya semenjak lulus kuliah, saya terbiasa dengan kuku pendek. Karena kebetulan kerjanya sering bersinggungan dengan ketik-ketik, rasanya lebuh nyaman punya kuku pendek. Terasa ada ikatan tersendiri dengan keyboard. Hahaha. Lanjut berkeluarga dan punya Syaquita, saya risih banget kalau kuku sampai panjang meskipun hanya sedikit. Makanya, sata sering potong kuku minimal seminggu sekali.
Menjadi seorang Ibu ada banyak hal yang musti diperhatikan, salah satunya yaitu menjaga kebersihan kuku. Yups, Ibu menjadi salah satu orang yang sering merawat si kecil. Mulai dari memandikan, mengoleskan minyak kayu putih, sampai dengan membersihkan kotoran di telinga.
Tidak terbayang jika saya masih suka memanjangkan kuku, pasti akan susah merawat si kecil untuk aktivitas tertentu. Rasa-rasanya akan kurang maksimal. Dan yang perlu diperhatikan banget, tuh, ketika Ibu tetap membiarkan atau menginginkan kukunya panjang saat masih punya bayi atau balita. Ini dapat membahayakan, ada kemungkinan membuat kulit si kecil lecet.
Btw, kamu punya cerita tentang memanjangkan kuku? Yuukkk...bagikan di sini!