Kira-kiraan Veneer Gigi - Hello, Parents! Permasalahan gigi yang tak berujung sering membuat kesabaran kita nyaris habis. Uniknya setelah sembuh dari sakit gigi, entah karena masalah gigi berlubang atau gusi bengkak, kadang kita tidak mengambil tindakan apa pun. Membiarkannya karena merasa sudah membaik. Lalu, bagaimana dengan penampilan gigi? Apakah veneer gigi perlu dicoba?
Pada artikel ini, saya akan berbagi pengalaman menghadapi anak yang sering banget mengeluh sakit gigi. Saya juga akan berbagi cerita tentang veneer gigi karena ada beberapa orang pernah bertanya kira-kiraan saya pernah punya pengalaman veneer gigi pada anak pertama saya.
Permasalahan Umum Gigi yang Sering Terjadi Pada Anak-anak.
Fungsi gigi tidak hanya untuk mengunyah makanan saja, tetapi juga untuk menjaga kesehatan umum. Namun, kita sering menjumpai anak-anak mengalami berbagai permasalahan gigi yang dapat memengaruhi kesehatan mereka secara keseluruhan. Kita semua tahu, ketika anak-anak sakit gigi, kadang juga dibarengi dengan demam, pusing, sampai turunnya berat badan karena mereka tidak mau memaksakan untuk mengunyah makanan.
Berikut ini adalah beberapa permasalahan gigi yang sering terjadi pada anak-anak, khususnya anak kami:
1. Karies Gigi.
Petama kalinya Jasmine punya masalah karies gigi yaitu saat usianya dua tahun. Sebagai orang tua, tentu sedih banget rasanya melihat permasalahan umum gigi yang satu ini. Saya tidak bisa berbuat banyak untuk kesehatan giginya karena saya adalah ibu bekerja yang tidak bisa mendampinginya 24 jam. Artinya, saya tidak bisa mengontrol apa saja yang dia makan atau jajan setiap harinya saat saya tidak di rumah.
Karies gigi disebabkan oleh penumpukan plak bakteri pada gigi yang kemudian merusak enamel. Supaya gigi anak tidak rusak karena karies, kita harus mengajak anak untuk rutin membersihkan mulut dengan menyikat gigi dan membatasi asupan makanan manis. FYI, Jasmine ini termasuk anak yang susah banget kalau diminta untuk sikat gigi dan tidak jajan permen. Yasudah, karies pun senang berdatangan. 😂 Sayang banget, ya. Apalagi kalau ingat masa-masa anak baru tumbuh gigi.
2. Gigi Berlubang.
Permasalahan yang kedua ini saling berkaitan dengan peramasalahan karies gigi. Yaps, kalau sudah kena karies gigi dan tidak segera diobati, tidak lama kemudian pasti gigi berlubang. Jasmine dua gigi gerahamnya berlubang. Sedihnya, saat giginya mulai berlubang, saya tidak langsung mengajaknya untuk perawatan ke dokter. Padahal penting untuk mengunjungi dokter gigi secara teratur agar lubang dapat diobati segera sebelum masalahnya memburuk.
Puncaknya yaitu pada tahun lalu. Dia mengeluh sakit gigi di bagian yang berlubang. Kalau sudah seperti ini, baru orang tua panik, nih. Hahaha. Lagi-lagi rasanya menyesal sekali karena tidak memberikan perhatian secara intens. Padahal dia merasa baik-baik saja ketika saya mengajaknya ke dokter gigi. Rasa takut itu wajah, sih. Tapi dia takutnya hanya sebentar saja karena setelah tahu proses pemeriksaan dan perawatannya, dia terlihat biasa saja.
3. Gigi Goyang.
Saya masih ingat betul ketika saat masih usia dini pernah mengalami gigi goyang. Minimnya pengetahuan orang tua, mereka membiarkan gigi goyang karena menurutnya tidak berbahaya. Malah saya diminta buat menunggu sampai gigi tersebut lepas dengan sendirinya.
Gigi goyang menjadi permasalahan yang umum terjadi saat gigi susu anak mulai lepas. Jasmine juga pernah mengalaminya. Karena dia sempat mengeluh tidak nyaman, akhirnya saya ajak untuk mengunjungi dokter gigi. Saya termasuk orang tua yang kerap konsultasi masalah gigi pada anak-anak, khususnya Jasmine, karena giginya benar-benar butuh perhatian banget. Dengan pergi ke dokter gigi, kita bisa memastikan gigi yang goyang bermasalah atau tidak.
4. Gigi Tidak Lurus.
Permasalahan gigi tidak lurus kadang membuat kita panik. Ini lebih pada masalah estetika, sih, ya. Namun, permasalahan ini juga ternyata dapat memengaruhi fungsi mengunyah anak. Khawatirnya, saat mengunyah makanan menjadi sangat lambat karena merasa tidak nyaman. Biasanya, dokter gigi akan merekomendasikan perawatan ortodontik seperti kawat gigi untuk memperbaiki masalah ini. Tapi ada beberapa orang tua yang memilih untuk menunggu pertumbuhan gigi anak sampai sempurna.
Selain permasalahan umum di atas, masih banyak lagi permasalahan lainnya seperti gigi sensitif pada anak-anak, ukuran gigi yang tidak seragam dengan gigi sekitarnya, sampai dengan perubahan warna pada gigi yang tidak dapat dihilangkan dengan pemutih gigi.