Semenjak menjadi seorang Ibu, aku punya kebiasaan baru yang bisa dibilang ngga penting bagi sebagian orang yaitu menghitung berapa kali Jasmine pup dalam sehari sambil memperhatikan warnanya. Menjadi penting saat melihat pup bayi warnanya tidak normal. Misal, pup bayi berwarna hijau.
Bagiku, memperhatikan fases bayi itu sangat penting. PENTING BANGET! Terlebih jika sampai mengejan ketika pup, ini sudah mulai berpikir untuk konsultasi ke dokter.
Ketika pup bayi berwarna hijau, apa yang harus dilakukan? orang tua tidak perlu terlalu cemas. Namun juga jangan tenang-tenang, ada tipsnya.
Awal Mula Deteksi Pup.
Dua minggu yang lalu, aku kaget saat akan mengganti popok Jasmine dan menjumpai pup-nya berwarna hijau. Pup dengan warna hijau kali ini bukan seperti saat pertama kali bayi pup setelah lahir, lho. Hijaunya cerah dengan kombinasi sedikit warna kuning.
"Mbah Uti, pup Jasmine kok warnanya hijau, ya?" Orang pertama yang aku kasih tahu ya Mbah Uti. Menurutnya, pup warna hijau ini dikarenakan aku banyak makan sayur. Apa yang aku makan, akan mempengaruhi feses Jasmine.
"Mbak Noe, Ranu pernah pupnya hijau?"
"Jasmine pupnya berwarna hujau nih, Mama Yuki. Bahaya ngga, ya?"
"Eh, Noofa pernah ngga pupnya berwarna hijau?"
Ini aku rempong sekali, ya. Banyak tanya. Ya...namanya juga baru jadi orangtua. Belum punya banyak pengalaman tentang hal beginian. Karena aku tanyanya pagi-pagi, sebelum Jasmine akan mandi, Teman-teman yang satu per satu aku chat pun ngga langsung membalas. Makanya, aku nyampe chat tiga temanku. *yaaiyalah...mereka punya kesibukan masing-masing.*
Saat pup bayi berwarna hijau, sebenarnya ngga ada yang perlu dikhawatirkan. Karena, feses dengan warna hijau, tuh, ngga bahaya asalkan ngga terus-terusan.
Cari Tahu Penyebab Pup atau Fases Berwana Hijau.
Pagi itu, 25 Februari adalah kali pertama pup Jasmine berwarna hijau. Sebelum aku mendapat jawaban dari Teman-teman, aku mencoba untuk cari tahu tentang feses bayi berwarna hijau lewat internet. Meski sebenarnya aku lebih mantap dengan jawaban Teman-teman karena mereka sudah berpengalaman. Secara sudah menjadi seorang Ibu. Lewat internet, aku mendapat pencerahan yang membuatku cukup lega.
Feses berwarna hijau ternyata termasuk kategori normal. Meskipun demikian, seperti yang aku katakan tadi, bahwa feses warna ini ngga boleh terus-terusan muncul.
Lalu, kenapa pup bayi bisa berwana hijau cerah?
Ini terkait dengan caraku memberi ASI untuk Jasmine belum benar. Posisiku saat memberi ASI -menurutku- sudah benar. Yang belum benar bukan posisi, melainkan ASI yang kuberikan ternyata belum terisap benar oleh Jasmine.
Gini lho, jika memberikan ASI, tapi payudara belum "diputar", maka kita akan menjumpai ASI dengan warna putih bening. Iya, kan, BuIbuu? ASI dengan warna tersebut namanya foremilk atau ASI depan. ASI depan mempunyai lebih banyak kandungan gula dan laktosa, tapi rendah lemak. Ini yang menyebabkan bayi mudah lapar jika tidak mengisap sampai hindmilk atau ASI belakang. Pun yang menyebabkan pup bayi berwarna hijau. Sedangkan hindmilk atau ASI belakang ini mengandung banyak lemak yang menjadikan bayi kenyang lebih lama dan pup berwarna kuning.
Jadi, demi kebahagiaan, ketenangan dan melenyapkan panik, aku memijit payudaraku dulu supaya ASIku merata. Jadi, ngga ada foremilk hingga hindmilk. Yaa ketimbang aku parno karena melihat tinja warna hijau, sih. Hahaha
Saat pup bayi berwarna hijau, bayi ngga rewel. Dia tetap nyaman. Hanya saja, bayi lebih sering buang gas. Gas poool. Iya, kentutnya lebih keras dari biasanya. Serius. Oya, selain warna hijau, ternyata ada warna lain fases pada bayi, yaitu merah dan putih atau keabu-abuan. Apapun warna fases pada bayi, ada baiknya Ibuk jangan panik dulu, ya. Cari tahu penyebabnya.
Dua hari sebelumnya, produksi ASIku memang ngga seperti hari biasanya. ASI sedang lancar dan melimpah ruah. Sampai-sampai, aku lupa meratakan ASI terlebih dahulu. Nah, mungkin dari sinilah penyebab pup Jasmine berwarna hijau cerah bercampur kuning.
Kalau kata Mamanya Yuki, ASI depan sama pentingnya dengan ASI belakang. Semuanya penting. Bila mendapat ASI mulai dari foremilk hingga hindmilk, justru itu yang paling baik. Karena berarti bayi mendapat ASI yang komplit. Tapi, karena kebiasaan melihat tinja dengan warna kuning, aku lebih nyaman meratakan payudaraku terlebih dahulu sebelum memberikan ASI kepada Jasmine. Kok ya kayaknya lebih tenang jika ASI ini dipompa, ya. Karena semua akan tercampur, kan. Hihihihi.