Terkena terik matahari tidak menyurutkan semangat para penonton karnaval. Mereka tetap duduk di pinggir jalan, terus menontonnya dengan riang meski cuaca siang itu begitu panas. Ingin melihat penampilan anak, saudara, teman, atau sekadar menikmatinya. Entah apa yang menjadi tujuan mereka, yang jelas banyak orang menunggu acara karnaval yang digelar di hari kemerdekaan. Termasuk aku.
Di kota kelahiranku, Banjarnegara, karnaval kemerdekaan RI telah menjadi agenda tahunan. Karnaval ini dilaksanakan sehari setelah hari kemerdekaan RI dan diikuti oleh anak-anak TK, SD, SMP, dan SMA. Rute dimulai dari alun-alun Banjarnegara, melewati Jl. MT. Haryono, Jl. Pemuda, lalu kembali lagi ke alun-alun Banjarnegara. Rute yang cukup jauh.
Kebetulan karnaval tahun ini dilaksanakan pada hari Minggu. Aku pun menyempatkan untuk nonton bersama Yasmin dan Mbah Uti. Kami memilih tempat nonton di Jl. Gayam, dekat Topas Gayam. Alhamdulillaah...di sini cukup adem karena ada pepohonan di sekitar. Cukup nyaman.
Bagiku, karnaval termasuk salah satu acara tujuh belasan yang khas dan menarik. Terlebih, tema karnaval tiap tahunnya berbeda. Potensi daerah dan Wisata menjadi tema pilihan tahun ini.
Tiap sekolah menyajikan kreasi tempat wisata, kuliner, yang dimiliki oleh Banjarnegara. Membuat buah carica dari kertas asturo, misalnya. Atau, membuat replika Candi Arjuna dari kardus. Menarik, ya. Omong-omong, karnaval ini dilombakan. Makanya, tiap Sekolah berlomba-lomba menyajikan kreatifitas terbaik yang siap untuk diperlihatkan.
Karya berbeda yang aku lihat dalam karnaval yaitu literasi. Salah satunya adalah topeng sarung. Ini adalah kreasi siswa-siswi SMP-IT Banjarnegara. Mereka melukis di atas kain sarung dengan membuat ekspresi wajah. Melihat topeng ini bergerak dan tangannya bergoyang, Yasmin bahagia banget, dong. Dia ikut joged-joged. 😂
Lucu banget, asli. Apalagi melihat gerakan tangannya. Yasmin mencoba mengikuti gerakan para peserta topeng sarung, gitu. 😄
Anak seusia Yasmin, 19 bulan, memang belum paham arti hari kemerdekaan. Aku belum mengenalkan atau memberi penjelasan tentang Kemerdekaan RI kepadanya. Mengajaknya nonton lomba di kampung halaman, atau nonton karnaval semacam ini menjadi salah satu cara mudah menyampaikan pesan tentang moment kemerdekaan. Sampai pada saatnya dia akan paham, bahwa jika ada lomba di kampung dan karnaval berarti saat itu juga akan ada peringatan hari kemerdekaan.
Kelak, saat Yasmin usia tiga atau empat tahun, moment nonton karnaval akan kembali terulang. Di usia ini, mungkin dia sudah mulai paham jika kami memberi pengetahuan tentang kemerdekaan RI. Tentang keberagaman baju adat yang dikenakan para peserta karnaval. Atau, alat musik yang dimainkan oleh para peserta karnaval. Pelan-pelan mengenalkan Kemerdekaan RI kepada Si Kecil.
Baca juga Blog Post Mamak-mamak tentang Kemerdekaan:
Anak seusia Yasmin, 19 bulan, memang belum paham arti hari kemerdekaan. Aku belum mengenalkan atau memberi penjelasan tentang Kemerdekaan RI kepadanya. Mengajaknya nonton lomba di kampung halaman, atau nonton karnaval semacam ini menjadi salah satu cara mudah menyampaikan pesan tentang moment kemerdekaan. Sampai pada saatnya dia akan paham, bahwa jika ada lomba di kampung dan karnaval berarti saat itu juga akan ada peringatan hari kemerdekaan.
Kelak, saat Yasmin usia tiga atau empat tahun, moment nonton karnaval akan kembali terulang. Di usia ini, mungkin dia sudah mulai paham jika kami memberi pengetahuan tentang kemerdekaan RI. Tentang keberagaman baju adat yang dikenakan para peserta karnaval. Atau, alat musik yang dimainkan oleh para peserta karnaval. Pelan-pelan mengenalkan Kemerdekaan RI kepada Si Kecil.
Baca juga Blog Post Mamak-mamak tentang Kemerdekaan:
- http://emak2blogger.com/2017/09/12/ada-apa-dengan-poligami/ (Trigger Post)
- http://sepradik.com/poligami-di-mata-emak-rempong/
- http://www.alfulaila.com/2017/09/memandang-lewat-kaca-mata-saya.html
- http://www.fillyawie.com/2017/09/dengan-poligami-apakah-pernikahan-bisa.html
- http://masihkecilaja.blogspot.co.id/2017/09/poligami-ikuti-sunnah-rasul-jangan.html
- http://www.aninditaayu.com/tentang-poligami-siapkah-jika-suami-menikah-lagi/