Banyak deadline pekerjaan kantor. Eksplor bersama teman-teman juga musti dilakukan tiap pekan karena ada misi dan tarjet untuk pariwisata Banjarnegara. Atas dua hal ini, ada yang sedikit tersampingkan. Apalagi kalau bukan bojo, bos kecilku, dan keluarga.
Satu yang paling terasa yaitu minimnya kebersamaan dengan Kecemut. Aku sedang merasa menelantarkan bayiku yang sekarang makin sering menunjukan tingkah polahnya yang menggemaskan. Apalagi beberapa hari ini aku selalu pulang malam karena lembur kerja. Dilema sebenarnya. Tiap sampai rumah, Kecemut pasti sudah tidur. Bangunnya lagi kadang tengah malam, itupun karena minta dibuatin susu. Kalau ngga bangun tengah malam, berarti langsung labas sampai pagi. 😭
Dijepretin sama Om @roisardian |
Dalam waktu 24 jam, aku hanya dapat berinteraksi kurang lebih 6 jam, khususnya tiga hari kebelakang. Menyedihkan. Ada hal-hal yang betul-betul aku rindukan. Balada Ibu pekerja yang lagi melankolis. 😭
"Têlês mboten?" (dalam bahasa Indonesia berarti: basah ngga?)
Pertanyaan yang diikuti dengan adegan memegang jaket atau baju yang aku kenakan, ini sangat aku rindukan. Di luar sana hujan ataupun ngga, Kecemut pasti memegang bajuku, lalu merabanya. Memastikan bajuku basah atau ngga. Kalau basah, dia akan mengatakan "hiiih, Ibu dingin." karena tanganku pasti memegang pipinya. Kedua matanya fokus melihat aku yang sedang melepas jaket. Kalau bajuku kering, dia akan mengatakan "ngga basah...ngga basah...ngga basah.", dan itu diucapkan berulang-ulang sampai aku meyakinkan dia bahwa di luar sana terang benderang, ngga hujan. 🙊
Ibu kangen banget sama Yasmin Wita. Asli, kangennya Masya Allah. Sampai tiap mau tidur nangis nelangsa sambil meluk-meluk kamu. Besok long weekend, dan Ibu akan menghabiskan libur panjang ini bersama kamu, dan juga Ayah, belahan hati Ibu. ❤