Bulan ramadhan tahun ini, masyarakat Indonesia khususnya para pengguna aplikasi pesan instant dan sosial media mendapat kejutan dari Kementerian Kominfo RI. Baru-baru ini, Kemenkominfo membatasi sementara akses aplikasi tersebut karena suatu hal. Kalangan netizen pun sempat heboh di Twitter yang menjadi satu-satunya sosial media (seperti) bebas hambatan.
Bagaimana rasanya? Buat aku sendiri ini tidak terlalu berpengaruh karena aku tidak begitu aktif di sosial media. Pun dengan pesan instant. Terpenting bisa mengirim teks saja sudah cukup. Yaaa...meski pada akhirnya aku harus install VPN untuk menyelesaikan pekerjaan deadline kantor. 😂
Bisa dibilang aksi dari Kemenkominfo ini sejarah banget, ya. Rasanya baru kali ini pemerintah Indonesia serius dalam mengantisipasi, memerangi penyebaran informasi yang tidak bermanfaat atau bahkan hoax.
Tidak bisa mengakses sosial media atau mengirim gambar lewat pesan instant, ini sama sekali tidak menjadi masalah. Namun, ketika aplikasi notes pada smartphoneku tidak dapat berfungsi, ini menjadi masalah besar. Hahaha. Berlebihankah? Tidak, dong! Sebenarnya aku kerap menggunakan Notes ini. Hanya saja, saat ramadhan lebih sering lagi. Lebih intens, gitu.
Nah, berikut alasanku menjadikan Notes sebagai aplikasi andalan selama Ramadhan.
Nah, berikut alasanku menjadikan Notes sebagai aplikasi andalan selama Ramadhan.
Sedang Mengikuti Challenge
Ramadhan tahun ini aku mengikuti tantangan menulis satu hari satu artikel dan bertema. Tantangan ini datang dari komunitas Blogger Perempuan. Dan ternyata untuk menyelesaikan tantangan ini butuh konsistensi yang tinggi. Tidak menerima alasan apapun jika ingin berhasil menyelesaikan challenge. Makanya, tiap kali ada waktu senggang aku selalu buka aplikasi notes untuk membuat konsep artikel challenge. Naaah, karena challenge ini sudah ada temanya dari awal hingga akhir, yang ikut pun bisa membuat konsep terlebih dahulu untuk nantinya dijadwalkan publish.
Banyak Kebutuhan Belanja
Ini sudah bukan rahasia lagi. Meski secara praktiknya setelah minum segelas kolak langsung kenyang, tetap saja namanya Ibu-ibu kalau udah ketemu tukang sayur bawaannya pingin beli ini itu. Padahal tahu banget kapasitas setelah makan kolak tadi, tuh, biasanya perut hanya bisa menampung sedikit makanan saja. Hahaha. Ini baru soal belanja sayur, ya. Belum kebutuhan belanja lainnya seperti beli snack-snack buat shodaqoh ke masjid, gitu. Makanya, aku tiap hari menulis di notes kebutuhan belanja harian termasuk snack supaya menu lebih bervariasi tiap harinya dan lebih terkontrol pengeluarannya.
Membuat Daftar Kebutuhan Lebaran
Tidak ingin kecolongan terus-terusan untuk kebutuhan lebaran, tahun ini aku lebih ketat dalam membelanjakan uang THR. Menggunakan aplikasi notes, aku membuat daftar kebutuhan lebaran dari A sampai Z, dari kepala sampai kaki. Hahaha.
Aku membuat daftar ini juga sebagai bentuk controling. Apalagi sekarang kami punya Mak Yem, harus mencatat kebutuhan Mamak juga. Yaa...meski tidak seberapa, kan tetap dianggarkan, ya. Nah, kadang tiap hari, tuh, ide selalu berubah. Pingin beli ini, pingin ngasih ini itu ke saudara, pingin beliin ini itu buat Mamak. Halaah...pokoknya keinginan selalu selangit. Makanya aku butuh banget mencatat di notes supaya tidak ada yang kelupaan untuk kebutuhan lebaran. Aku juga selalu melakukan update data, mana yang sudah kebeli, mana yang belum.
Aplikasi notes ini membuat hidupku makin simpel dan tidak banyak mikir. Lupa dikit, buka notes. Jatah beli apa minggu ini, buka notes. Mau beli snack apa, buka notes lagi. Tiada hari tanpa buka aplikasi notes saat ramadhan.
Kalau kamu, punya aplikasi andalan selama ramadhan? Apa hayoooo? Jangan bilang aplikasi andalannya itu Instagram. 🙊